Tel Aviv, MINA – Pejabat keamanan Israel khawatir, pernyataan kontroversial Menteri Keuangan, Bezalel Smotrich tentang Palestina dapat merusak hubungan dengan Mesir dan Yordania, Middle East Monitor melaporkan, Kamis (23/3).
Smotrich, pemimpin aliansi politik Religius Zionisme, mengatakan dalam sebuah konferensi yang diadakan di Paris bahwa “tidak ada yang namanya orang Palestina”. Saat konferensi, ia berbicara di podium yang dihiasi dengan peta yang disebut “Israel Raya” yang mencakup wilayah Palestina, Yordania, Suriah, Lebanon dan bahkan Arab Saudi.
Perusahaan penyiaran Kan melaporkan, aparat keamanan Israel khawatir kata-kata Smotrich dapat mempengaruhi koordinasi keamanan antara Israel, Yordania dan Mesir menjelang bulan Ramadhan.
Menurut laporan Kan, pernyataan Smotrich dapat merusak hubungan dengan Yordania dan Mesir yang sangat penting bagi Israel serta memengaruhi hasil pertemuan keamanan yang diadakan di Aqaba dan Sharm El-Sheikh bulan ini.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Smotrich adalah penentang kuat perjanjian damai yang ditandatangani Tel Aviv dengan Kairo pada 1979. Ia juga percaya bahwa mantan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin, melakukan kesalahan ketika menandatangani perjanjian dengan Mesir dan menyerahkan Sinai.
Menyusul pernyataan Smotrich, Kementerian Luar Negeri Yordania memanggil Duta Besar Israel di Amman untuk memprotes kata-katanya. Negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Arab Saudi, dan UEA mengecam keras pernyataannya. (T/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina