Gaza, MINA – Israel mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya aktivitas komersial antara Mesir dan Jalur Gaza, dan perjanjian yang coba diterapkan Kairo dengan Jalur Gaza, terutama pembentukan zona perdagangan bebas di perbatasan antara mereka, demikian dikutip dari Alray, Selasa (27/12).
Chanel Ibrani 12 melaporkan pada Senin, Israel mengklaim pada musim panas 2014, infrastruktur militer di Jalur Gaza didirikan yang menimbulkan ancaman keamanan bagi Israel.
Dijelaskan, persiapan untuk membangun zona perdagangan bebas antara jalur Gaza dan Mesir telah dimulai, yang terletak di dekat Gerbang Salah al-Din, yang menghubungkan kota Rafah Mesir dengan Jalur Gaza.
Perusahaan Mesir yang bertanggung jawab atas konstruksi akan menyelesaikan persiapan tanah, kemudian mengaspal, dan membangun tembok di sekelilingnya untuk mencegah penetrasi ke dalamnya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Zona perdagangan bebas dengan Mesir adalah mimpi bagi rakyat Gaza, itu akan mengurangi ketergantungan pada ekonomi Israel dan mengembangkan ekonomi Gaza.
Disebutkan bahwa segala sesuatu dalam jumlah besar memasuki Gaza melalui penyeberangan Salah al-Din, menjelaskan bahwa Israel sudah mengetahui mekanisme ini, tetapi kemampuannya untuk memantaunya sangat terbatas.
Israel mengungkapkan ketakutannya akan membanjirnya pasar Gaza dengan bahan bangunan dalam jumlah besar, yang mungkin digunakan untuk melawan Israel dan mengganggu keseimbangan kekuatan di Jalur Gaza.
Patut dicatat, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengumumkan hibah keuangan untuk rekonstruksi Jalur Gaza, sebesar 500 juta dolar AS, setelah berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza pada Mei 2021. (T/B03/P1).
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA).