Tel Aviv, MINA – Gerakan perlawanan Hamas Palestina masih memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan roket terhadap sasaran di Tel Aviv dan Yerusalem yang diduduki, meskipun menderita kerugian besar sejak Oktober 2023, kata militer Israel.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/7), militer Israel juga mengeklaim bahwa mereka telah membunuh atau menahan sekitar 14.000 anggota gerakan perlawanan Palestina selama operasi biadab di Jalur Gaza yang diblokade sejak saat itu. Press TV melaporkan.
“Hamas mempertahankan kemampuan untuk menyerang pasukan di Gaza dan meluncurkan roket ke Israel, termasuk tembakan jarak jauh ke Tel Aviv atau Yerusalem,” kata tentara Israel di situsnya, mengeklaim bahwa mereka telah menyerang sekitar 37.000 sasaran Hamas di Gaza sejak awal tahun, dan lebih dari 25.000 lokasi infrastruktur dan lokasi peluncuran roket.
Militer rezim memperkirakan bahwa Hamas “masih memiliki rudal jarak jauh untuk mengebom Tel Aviv dan Yerusalem yang merupakan pusat pemerintahan Israel saat ini.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Menurutnya juga, lebih dari separuh anggota Hamas masih hidup, dan pasukan Israel belum mengambil tindakan terhadap tiga brigade milik penguasa Jalur Gaza itu.
Namun, Hamas dengan tegas menolak klaim dari militer Israel. Hamas menekankan bahwa Tel Aviv menggunakan “kebohongan” tersebut untuk membenarkan pengeboman terhadap warga sipil di Jalur Gaza yang diblokade.
Menurut angka yang diberikan tentara Israel dalam pernyataannya, setidaknya 682 tentara Israel telah tewas dan sekitar 9.400 lainnya dirawat karena luka-luka, dengan 36 persen di antaranya menderita masalah psikologis.
Namun, angka itu diyakini kuat jauh lebih sedikit dari angka sebenarnya karena tentara pendudukan memiliki kebijakan tidak transparan terkait jumlah korban tewas dan terluka di pihaknya. []
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)