Gaza, MINA – Militer Israel pada Sabtu (12/5) malam mengklaim telah menghancurkan “terowongan perlawanan” milik sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) setelah ditemukan di Jalur Gaza utara.
Juru bicara militer Israel mengatakan, terowongan itu tidak melintasi perbatasan dan sedang dalam proses penggalian di daerah dekat pagar yang memisahkan Jalur Gaza utara.
Israel mengklaim terowongan itu siap untuk menyerang salah satu kota Israel di dekat perbatasan, atau menyerang penyeberangan Erez.
Menurut pernyataan tersebut, terowongan itu dihancurkan dari udara dengan seranagan pesawat tempur, dan diklaim bahwa itu dimulai dari Beit Hanoun dengan mencapai jarak yang terbatas dari perbatasan.
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu
“Hamas berusaha menyesatkan dunia dengan berbicara tentang kesiapannya untuk gencatan senjata jangka panjang, sambil terus menggali terowongan ofensif,” kata Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman setelah tentara mengumumkan penghancuran terowongan itu.
“Satu-satunya formula yang dapat diterima oleh Israel adalah rekonstruksi versus perlucutan senjata,” kata Lieberman.
Koresponden Safa yang dijutip MINA mengatakan, pesawat Israel membom malam itu dari posisi perlawanan di kota Beit Hanoun di Jalur Gaza utara dengan sejumlah roket.
Dia menjelaskan, pesawat-pesawat tempur mengebom daerah perlawanan dekat Sekolah Pertanian di Beit Hanoun dengan sekitar delapan roket dalam tiga serangan, beberapa menit setelah pemboman pesawat tanpa awak oleh dua rudal.
Baca Juga: Penjajah Israel Serang Sejumlah Desa dan Kota di Tepi Barat
Koresponden mengatakan, pasukan perlawanan sempat menembak dalam upaya untuk mengatasi pesawat pendudukan selama pemboman di wilayah tersebut.
Diungkapkan, penembakan balasan itu menyebabkan kebakaran di daerah itu, tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
Sementara itu belum ada tanggapan dari pihak gerakan perlawanan Hamas atas klaim militer Israel tetsebut. (T/B05/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO: Serangan Bertubi-tubi Israel ke RS Kamal Adwan Tak Dapat Diterima