Kairo, MINA – Rencana Rezim Zionis Israel untuk memperluas permukiman di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan menjadi bukti kalau memang negara itu tidak ingin ada perdamaian.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir, Senin (16/12). Media Sputnik melaporkan.
Pemerintahan penjajah yang dipimpin penjahat kemanusiaan, Benjamin Netanyahu menyetujui rencana pengembangan Dataran Tinggi Golan, yang mencakup penguatan permukiman lokal dan menggandakan jumlah pemukim di wilayah tersebut.
Netanyahu menyatakan bahwa kesepakatan pemisahan pasukan dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang dicapai setelah Perang Yom Kippur 1973, tidak lagi berlaku karena militer Suriah telah meninggalkan posisinya.
Baca Juga: Hezbollah Berharap Pemimpin Baru Suriah Anti-Zionis Israel
Sementara Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga telah menginstruksikan unit-unit militer untuk mempersiapkan diri menghadapi musim dingin di bagian Suriah dari Dataran Tinggi Golan.
Dataran Tinggi Golan merupakan bagian dari Suriah hingga 1967. Selama Perang Enam Hari, pasukan Israel menduduki wilayah ini.
Setelah Perang Yom Kippur (1973), kedua pihak menyepakati gencatan senjata dan pemisahan pasukan. Setahun setelahnya, pos-pos penjaga perdamaian PBB mulai hadir di Dataran Tinggi Golan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sekolah-sekolah di Suriah Kembali Buka Pasca Jatuhnya Rezim Asaad