Al-Quds, MINA – Setiap pagi sekelompok anak Badui berkumpul untuk melakukan kegiatan belajar di sebuah kantung kelas yang berukuran satu kamar terbuat dari lumpur dan ban di dekat Al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki Israel.
Kelas-kelas tersebut berfungsi sebagai satu-satunya sekolah untuk anak-anak di komunitas Badui Abu al-Nawwar, yang dikelilingi oleh permukiman Maale Adumim, New Kedar di Israel.
Dibangun pada tahun 2014, sekolah tersebut sekarang menghadapi ancaman pembongkaran oleh pihak berwenang Israel.
“Saya khawatir mereka (Israel) akan menghancurkan sekolah kami,” kata Seham Mohamed, siswa kelas tiga, kepada Anadolu Agency dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Jika mereka melakukannya, kami akan membangunnya lagi,” kata Mohamed menantang.
Pada awal 2016, buldozer militer Israel menghancurkan sekolah tersebut, yang pada awalnya didanai oleh pemerintah Prancis. Penduduk setempat, bagaimanapun, dengan cepat membangunnya kembali sebagai ruang kelas timah, tanpa listrik, tidak ada laboratorium atau komputer, dan tidak ada taman bermain.
Sekolah tersebut juga berhasil mendapatkan “titah kehati-hatian” dari Pengadilan Tinggi Israel untuk tidak menghancurkannya. Kini, pihak berwenang Israel telah mengeluarkan perintah pembongkaran untuk dua kelas yang baru saja ditambahkan ke sekolah tersebut.
“Mengapa mereka berusaha mencabut kita dari memiliki sekolah seperti orang lain,” kata Osama al-Jahalin, seorang siswa kelas empat.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Mereka telah meruntuhkan sekolah dan kami berhasil membangunnya kembali. “Kami akan membangunnya lagi jika mereka menghancurkannya,” tegas Osama. (T/R03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain