Beirut, MINA – Pasukan penjajah Israel tercatat melakukan pelanggaran sebanyak 150 kali sejak ditandatangani kesepakatan gencatan senjata dengan Hezbollah Lebanon, termasuk sembilan pelanggaran baru yang dilakukan pada Jumat (6/12).
Hal itu terungkap dalam studi statistik Anadolu Agency yang mengutip laporan Kantor Berita resmi Lebanon pada Jumat siang waktu setempat.
Dalam laporan terpisah, pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan Israel terjadi di distrik Bint Jbeil di Nabatieh (selatan), distrik Tyre, dan distrik Akkar di Akkar (utara).
Pelanggaran Israel bervariasi antara penembakan artileri dan rudal, tembakan senapan mesin, penyerbuan, serta serangan pesawat tempur dan pesawat tak berawak.
Baca Juga: Hamas Bertemu Utusan Khusus Rusia Bahas Gencatan Senjata Permanen
Sejak 27 November, gencatan senjata telah berlaku, mengakhiri pertikaian antara Israel dan Hezbollah yang dimulai sejak 8 Oktober 2023, dan kemudian berubah menjadi perang skala penuh pada 23 September 2024.
Israel berdalih “ancaman dari Hezbollah” sehingga melakukan 141 pelanggaran gencatan senjata di Lebanon hingga Kamis (5/12), yang mengakibatkan total 14 orang tewas dan 18 orang terluka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Lebanon.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Siap Dukung Tentara Suriah dan Irak