Al-Quds, MINA- Pusat Data Palestina (Mutha) pada, Sabtu (4/2) mencatat 3532 pelanggaran yang dilakukan Israel di Tepi Barat dan Al-Quds selama Januari 2023, dan pelanggaran ini merupakan yang paling berdarah di Tepi Barat sejak tahun 2015 lalu.
Dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Mutha mencatat 35 orang gugur syahid, termasuk 8 anak-anak dan 1 perempuan, sementara korban luka tembak mencapai 342 orang yang dilakukan pasukan Israel dan penduduk ilegal Israel, kasus terbanyak berada di Jenin mencapai 20 orang gugur.
Pelanggaran lainnya mencakup 568 penangkapan warga Palestina oleh pasukan tentara Isarel, dan penahanan tiga orang lainnya.
Laporan Mutha menyebut, ada 17 aksi yang dilakukan Israel, baik penyitaan, penggusuran, pembangunan jalan permukiman, dan persetujuan pembangunan unit permukiman zionis Israel, selain itu tercatat 319 aksi kejahatan dan penganiayaan oleh pihak zionis Israel.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Pasukan tentara Israel menghancurkan harta benda milik warga Palestina, seperti toko, fasilitas pertanian, gudang dan lainnya, sebanyak 290 fasilitas, dan penyitaan 40 harta benda.
Mutha mencatat 40 operasi penggusuran rumah warga Palestina oleh pasukan Zionis, puluhan rumah lainnya terancam penggusuran, dan meraka juga menggeledah 154 rumah warga Palestina.
Pelanggaran juga menimpa rumah ibadah dan tempat suci, mencapai 29 aksi pelanggaran, dan penutupan 38 jalan dan kawasan Palestina, pemasangan 511 perlintasan sementara dan permanen di kawasan Tepi Barat dan Al-Quds.
Kawasan Nablus merupakan lokasi pelanggaran terbanyak yang dilakukan oleh Isarel, mencapai 894 pelanggaran, disusul Al-Quds 462 pelanggaran, dan Ramallah 438 pelanggaran. (T/Iwn/P2)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)