Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Lancarkan Hampir 700 Serangan ke Lebanon Sejak Gencatan Senjata

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 2 menit yang lalu

2 menit yang lalu

0 Views

Api besar menyala di kamp pengungsi Ain al-Hilweh di Sidon, Lebanon oleh serangan udara Israel, Rabu dini hari, 19 November 2025. (Foto: Quds News)

Beirut, MINA – Israel melancarkan 669 serangan udara ke Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada November 2024, dengan frekuensi dua serangan per hari, ungkap sebuah lembaga keamanan Israel pada Kamis (26/11).

Gencatan senjata dicapai antara Tel Aviv dan Beirut pada 27 November 2024, setelah lebih dari setahun serangan dengan latar belakang perang Gaza. Lebih dari 4.000 orang tewas, dan 17.000 lainnya terluka dalam serangan tersebut. Anadolu melaporkan.

Berdasarkan gencatan senjata, tentara Israel seharusnya mundur dari Lebanon selatan Januari ini, tetapi hanya sebagian yang ditarik dan terus mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.

Dalam sebuah laporan, Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma menemukan bahwa 699 serangan udara dilancarkan oleh tentara Israel di seluruh Lebanon selama setahun terakhir dengan klaim menargetkan infrastruktur Hezbollah.

Baca Juga: UEA Tegaskan Kemitraan Strategis dan Masa Depan Inklusif dengan Indonesia

Menurut laporan tersebut, 47% serangan udara menghantam selatan Sungai Litani, dan 38,4% di utaranya. Wilayah Bekaa di Lebanon timur menjadi sasaran 13% serangan, sementara 1,6% sisanya, yang setara dengan 11 serangan, menghantam ibu kota Beirut dan wilayah sekitarnya.

Mayoritas serangan terjadi pada bulan-bulan pertama gencatan senjata, dengan rata-rata 51 serangan per bulan.

Institut Israel tersebut menemukan bahwa Desember 2024 dan Maret 2025 mencatat jumlah serangan udara tertinggi. Laporan tersebut mengklaim 218 anggota Hezbollah tewas dalam serangan Israel.

Pada Ahad, komandan senior Hezbollah , Haitham Ali Tabatabai, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.

Baca Juga: Guinea‑Bissau Rusuh Usai Pemilu, Militer Ambil Alih Pemerintahan, Presiden Embaló Ditahan

“Pada tahap ini, tidak ada keberadaan atau aktivitas Hezbollah yang permanen, berkelanjutan, atau signifikan yang teridentifikasi di sepanjang garis kontak,” demikian menurut laporan tersebut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Malaysia Tangkap 74 Imigran Ilegal di Johor, Termasuk 9 WNI

Rekomendasi untuk Anda