Bethlehem, MINA – Militer Israel melancarkan operasi penculikan di Kota Betlehem di selatan Tepi Barat yang diduduki, menangkap sedikitnya 17 orang.
Operasi yang menargetkan Kamp Pengungsi Dheisheh di selatan kota pada Senin malam (18/11) tersebut merupakan bagian upaya untuk menekan keluarga-keluarga Palestina yang telah dibunuh atau dipenjarakan oleh rezim Israel. Al Jazeera melaporkan.
Para korban penculikan termasuk saudara laki-laki Omar Manaa, yang dibunuh oleh pasukan rezim dalam penyerbuan di Betlehem pada 2022, serta tahanan yang dibebaskan bernama Karam Nasry, Yazan Jaidi, dan Saleh Jaidi.
Setelah ditangkap, para korban diikat dengan tali dan dibawa ke sebuah gedung untuk diinterogasi.
Baca Juga: Serangan Israel Targetkan Rumah Sakit dan Gereja di Lebanon
Sumber-sumber Palestina menggambarkan tindakan tersebut sebagai cara lain rezim untuk “meneror” warga Palestina. Penduduk setempat juga melaporkan mendengar suara “pecahan dan pecahan” yang berasal dari lokasi tersebut.
Serangan yang menargetkan kamp tersebut juga menyebabkan pasukan Israel menyerbu sejumlah rumah, termasuk rumah tahanan Raghad Shamroukh yang telah dibebaskan.
Menurut sumber-sumber tersebut, pasukan Israel terus mengepung kamp tersebut dan menjadikan penghuninya sasaran penggerebekan dan penculikan lebih lanjut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara