Jakarta, MINA – Tentara Israel pada Jumat (27/9) melancarkan serangan udara besar- besaran di wilayah selatan Beirut, dengan klaim menyerang markas utama kelompok Hizbullah di Lebanon, .
Anadolu melaporkan, pesawat tempur Israel melancarkan sekitar 10 serangan udara. Terlihat gumpalan asap tebal mengepul di awan wilayah itu.
Tak lama setelah serangan udara, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan, serangan itu menargetkan markas utama Hezbollah, yang ia klaim dibangun di wilayah permukiman warga sipil.
Menurut media Israel kanal 12, tentara Israel sedang memverifikasi apakah pemimpin Hezbullah Hassan Nasrallah berada di dalam wilayah yang ditargetkan.
Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza
Sementara itu, lembaga penyiaran publik Israel KAN menyatakan bahwa Nasrallah mungkin berada di dalam terowongan yang diserang jet Israel.
Kantor berita resmi Lebanon NNA melaporkan kerusakan parah di daerah Harat Hreik di selatan Beirut, dengan beberapa bangunan runtuh dan asap tebal mengepul dari daerah tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan informasi menunjukkan “sejumlah besar korban” dalam serangan itu.
Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai hampir 2.200 lainnya, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon. [Ft]
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza