Beirut, MINA – Pendudukan Israel menghancurkan sebuah gedung di pusat kota Beirut, menyerang pinggiran selatan, Dahiyeh, sedikitnya selusin kali dan menyerang daerah lain di pusat kota Beirut pada Selasa (26/11), beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata. Demikian dikutip dari Al Jazeera, Rabu, (27/11).
Tiga orang gugur dan 26 lainnya luka-luka pada Selasa dalam ledakan di dekat Masjid Khatam Al Anbiyaa di lingkungan Noweiry, Beirut, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dengan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Lalu lintas di Beirut macet karena orang-orang berusaha melarikan diri ke tempat yang dianggap aman, karena Israel mengebom beberapa jam sebelum Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan kesepakatan gencatan senjata telah disetujui oleh kabinet keamanannya.
Serangan di Beirut berlanjut setelah pidato Netanyahu. Orang-orang yang juga melarikan diri adalah orang-orang di dekat Basta, tempat serangan terjadi pada Sabtu dan serangan lainnya terjadi di dekat Noweiri pada Selasa. Pada Senin, banyak penduduk Basta mengatakan kepada Al Jazeera bahwa orang-orang di sana telah melarikan diri.
Baca Juga: Breaking News: Israel Hezbollah Sepakati Gencatan Senjata
Namun Israel juga melancarkan serangan kekerasan di Lebanon selatan dan timur, serta di beberapa wilayah Beirut yang tampaknya acak, dan banyak orang memutuskan untuk tetap tinggal di Basta karena mereka tidak yakin ke mana lagi mereka harus pergi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keledai Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Perang