Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Lakukan 47 Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza 

Hasanatun Aliyah Editor : Sri Astuti - 10 menit yang lalu

10 menit yang lalu

7 Views

rudal dan bom yang selalu dilancarkan israel trus menerus (foto:x)

Gaza, MINA – Kantor Media Gaza (GMO) pada Sabtu (18/10) melaporkan, Israel telah melakukan 47 pelanggaran gencatan senjata yang mengakibatkan syahidnya 38 warga Palestina, melukai 143 lainnya, serta menangkap sejumlah warga sipil.

Dalam pernyataannya, GMO mendesak para mediator untuk segera bertindak dan memaksa Israel menghentikan agresi. Pelanggaran-pelanggaran tersebut mencakup pengeboman, penargetan serta tembakan langsung terhadap warga sipil.

GMO menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap keputusan gencatan senjata dan prinsip hukum humaniter internasional.

Pelanggaran dilakukan menggunakan kendaraan militer, tank yang ditempatkan di pinggiran permukiman, serta alat berat elektronik dengan sensor jarak jauh dan drone bersenjata yang menembaki warga sipil.

Baca Juga: 300.000 Siswa Kembali Bersekolah di Gaza Pasca Gencatan Senjata

Kantor Media Gaza menegaskan, timnya telah mendokumentasikan pelanggaran di seluruh wilayah Jalur Gaza, dan menyatakan bahwa Israel tidak mematuhi gencatan senjata serta terus menjalankan kebijakan pembunuhan dan teror terhadap warga Palestina.

Israel disebut sepenuhnya bertanggung jawab atas tindakan ini, sementara para mediator dan PBB diminta segera mengambil langkah-langkah mendesak untuk menghentikan pelanggaran dan melindungi warga Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan korban syahid dan luka setiap hari akibat serangan langsung Israel, sementara pihak militer Israel berdalih  serangan mereka merupakan tanggapan atas pelanggaran garis kuning, istilah yang diperkenalkan bersamaan dengan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel, mengacu pada wilayah di Gaza yang telah ditinggalkan pasukan Israel.

Sejak perjanjian gencatan senjata diberlakukan pada 13 Oktober, pasukan Israel telah mundur dari sebagian besar wilayah Kota Gaza, kecuali di lingkungan Shejaya, Al-Tuffah, dan Zeitoun.

Baca Juga: ICC Tolak Banding Kedua Israel soal Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Di Khan Younis, pasukan Israel juga mundur dari beberapa area tengah dan timur, sementara warga Palestina masih dilarang memasuki Beit Hanoun, Beit Lahia, Rafah, serta wilayah pesisir Gaza.

Dalam kesepakatan gencatan senjata tersebut, Hamas membebaskan 20 sandera Israel hidup-hidup dan menyerahkan 11 jenazah lainnya sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina.

Kesepakatan itu disusun berdasarkan rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.[]

 

Baca Juga: 300 Ribu Siswa Gaza Kembali Bersekolah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda