Israel Langgar Perjanjian Keamanan, Presiden Abbas Putuskan Akhiri Koordinasi Keamanan

Para pejabat menteri-menteri Palestina, dalam pertemuan yang diadakan kemarin, Jumat (3/2) di Ramallah dipimpin oleh Presiden Abbas, memutuskan untuk terus bekerja dan bergerak di semua segmen untuk melindungi kepentingan dan hak rakyat Palestina setelah pelanggaran perjanjian yang dilakukan Menteri Keamanan Israel. Demikian Palestine News Network melaporkan dikutip MINA. (Photo: PNN)

Bethlehem, MINA – Presiden Palestina, Mahmoud Abbad dan staff  memutuskan untuk mengakhiri koordinasi keamanan dengan Israel setelah pelanggaran yang dilakukan tentara pendudukan itu beberapa waktu lalu di Jenin hingga membunuh banyak warga Palestina.

Para menteri Palestina, dalam pertemuan yang diadakan kemarin, Jumat (3/2) di Ramallah dipimpin oleh Presiden Abbas, memutuskan untuk terus bekerja dan bergerak di semua segmen untuk melindungi kepentingan dan hak rakyat Palestina. Demikian Palestine News Network melaporkan dikutip MINA.

Sebelumnya, para menteri dalam pertemuan darurat yang diadakan di Ramallah pada 26 Januari pasca serangan militer zionis Israel di Jenin dan pembunuhan sembilan warga Palestina termasuk dua anak dan satu wanita, memutuskan, mengingat agresi berulang terhadap warga Palestina yang berarti merusak yang telah ditandatangani, maka pihaknya menganggap koordinasi keamanan dengan pemerintah Pendudukan Israel tidak akan ada lagi.

Abbas juga memutuskan untuk menuntut perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, di bawah Piagam PBB Bab VII, untuk terus mengejar Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan badan internasional lainnya, serta untuk mengakhiri tergabungnya Israel di PBB dan organisasi internasional lainnya.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Yousef kepada radio resmi Voice of Palestine mengatakan, para pejabat Palestina termasuk pimpinan-pimpinannya telah menolak semua tekanan yang diberikan pada jajaran pimpinannya untuk mencegah melanjutkan gerakan internasionalnya dan menarik kembali keputusannya, termasuk hubungan dengan Israel dan mengakhiri koordinasi keamanan.

Dia mengatakan, keputusan pimpinan yang ditegaskan kembali tadi malam dalam pertemuan yang mencakup PLO dan faksi politik lainnya, adalah untuk terus mengatur hubungan dengan penguasa pendudukan, menghentikan koordinasi keamanan, tidak menyerah pada ancaman Israel, dan melanjutkan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina, menekankan langkah-langkah percepatan di ICC untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya.

Saleh Raafat, yang juga anggota Komite Eksekutif PLO, kepada radio itu mengatakan, pimpinan sedang dalam sesi konstan untuk menindaklanjuti keputusannya bahwa posisi Palestina sangat jelas sebagai tidak bersalah dan Israel harus menghentikan semua kejahatan serta tindakan sepihaknya terhadap Palestina.

Dia menekankan, pejabatnya akan terus menuntut perlindungan internasional bagi rakyat Palestina sesuai resolusi PBB. (T/R12/)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.