Gaza, MINA – Seorang Pejabat Keamanan Palestina Ahad (14/10), mengatakan Israel mencegah masuknya bahan bakar termasuk pengiriman yang didanai Qatar, ke Jalur Gaza.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman memerintahkan pemberhentian pengiriman bahan bakar ke wilayah Palestina setelah adanya aksi protes di perbatasan Gaza, di mana tujuh warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka.
Surat Kabar Israel Haaretz, melaporkan pejabat keamanan Israel menentang keputusan Lieberman untuk menghentikan pengiriman bahan bakar ke daerah pantai tersebut, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA, Senin (15/10).
Para pejabat Israel yakin bahwa tidak mungkin untuk menekan Hamas yang memimpin wilayah Gaza, dan menghentikan semua pengiriman tanpa memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pekan lalu, Haaretz melaporkan kesepakatan dengan pemerintah Qatar telah dicapai, dimana Qatar setuju untuk membiayai pengadaan bahan bakar untuk Gaza.
Jalur Gaza telah menderita di bawah blokade Israel sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih Jalur Gaza.
Lebih dari 200 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dalam unjuk rasa anti pendudukan di sepanjang perbatasan Gaza sejak akhir Maret.
Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya blokade Israel di Gaza dan “hak untuk kembali” ke rumah dan kampung halaman mereka di Palestina, penduduk Palestina diusir dari tempat tinggal mereka untuk berdirinya sebuah negara Israel pada 1948. (T/R03/RS3)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka