Gaza, MINA – Pernyataan resmi Parlemen Eropa (EP) mengatakan bahwa Israel melarang akses delegasi EP ke Jalur Gaza, Selasa (18/9).
“Pihak berwenang Israel kembali menolak Delegasi EP untuk memasuki Jalur Gaza,” kata pernyataan itu.
Delegasi itu, tambahnya, telah meminta izin untuk memasuki Jalur Gaza sebagai bagian dari misi tiga hari yang direncanakan ke wilayah Palestina.
Tujuan kunjungan itu adalah untuk memantau situasi kemanusiaan yang disebabkan blokade selama satu dekade. Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Israel telah melarang delegasi EP memasuki Gaza sejak 2011, demikian MEMO melaporkan dikutip MINA.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Delegasi EP memulai pekerjaannya di Yerusalem Timur dan bagian lain dari Tepi Barat yang diduduki sejak selasa (18/9) dan direncanakan untuk mengunjungi Gaza pada hari Kamis (20/9),” jelasnya.
Sebagai akibat dari blokade Israel dan konflik berturut-turut, pernyataan itu menambahkan, warga Palestina di Jalur Gaza memiliki akses yang sangat terbatas untuk kebutuhan dasar, seperti air minum yang layak, makanan, rumah, sekolah dan perawatan kesehatan.
“Melarang masuknya EP ke Gaza secara sistematis merupakan tindakan sewenang-wenang dan tidak dapat diterima,” kata ketua delegasi Neoklis Sylikiotis.
Ia mengatakan bahwa Israel telah mencoba untuk mencegah delegasi melihat situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, jelas bahwa negara Yahudi memproklamirkan diri bahwa mereka malu dan takut mengizinkan delegasi memasuki daerah yang terkepung tersebut.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sylikiotis mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengakhiri blokade mereka selama 11 tahun di Gaza.
Israel pertama kali memberlakukan blokade pada 2006 setelah kelompok perlawanan Hamas memenangkan pemilihan legislatif Palestina.
Pengepungan itu diperketat pada tahun berikutnya setelah Hamas merebut jalur itu dari faksi Fatah.
Hingga hari ini, blokade telah menghancurkan perekonomian Gaza dan merampas komoditas pokok dari sekitar dua juta penduduk. (T/Ast/RI-1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)