Yerusalem, MINA – Kementerian Luar Negeri Israel tidak akan mengizinkan diplomat Malaysia melewati wilayah Israel untuk menuju Palestina.
“Israel melarang itu, karena Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dianggap selalu membuat pernyataan anti-Semit dan menolak masuknya atlet Israel ke negaranya, yang menyebabkan Israel mengambil posisi yang tidak biasa ini,” demikian laporan koresponden politik untuk surat kabar Yedioth Ahronoth, Itamar Eichner.
Eichner mengatakan dalam laporannya, yang dikutip Arabi 21, Rabu (4/12), bahwa keputusan Israel ini sebagai tindak balas Israel terhadap serangkaian deklarasi dan pernyataan Mahathir Mohammad yang kembali berkuasa sejak 2008.
Ia dikenal sebagai pengkritik keras terhadap Israel, dan menggambarkan orang-orang Yahudi dalam salah satu pidatonya dengan hidung besar.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Dia menyatakan keraguan besar tentang jumlah orang Yahudi yang terbunuh dalam Holocaust,” katanya.
Dia juga menunjukkan bahwa Mahathir menyatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC pada tahun 2018, bahwa dasar dari krisis Timur Tengah adalah keberadaan Israel.
Kemudian dalam sebuah wawancara dengan saluran Associated Press, Mahathir mengatakan, istilah anti-Semitisme dibuat untuk mencegah kritik terhadap orang Yahudi yang melakukan tindakan yang tidak baik, padahal kritik harus tersedia untuk semua orang, untuk semua orang.
Dia menjelaskan, bahwa Mahathir Mohammad sebelumnya memanggil miliarder Muslim untuk bersatu melawan Israel, karena orang Yahudi mengendalikan dunia saat ini melalui sekutu mereka.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dia menambahkan, bahwa Malaysia sebelumnya melarang masuknya tim olahraga Israel untuk mengikuti kejuaraan renang dunia di Malaysia, yang menyebabkan pembatalan kejuaraan dunia di Malaysia itu dan dipindah ke ibukota Inggris London,
Dengan berbagai sikap Mahathir maka Israel menggambarkan Mahathir Mohammed sebagai anti-Semit.
Dia mengungkapkan, bahwa Mahathir Mohamad baru-baru ini mengumumkan pendirian kedutaan Malaysia di Palestina, yang berbasis di Yordania, tetapi Kementerian Luar Negeri Israel telah memutuskan untuk tidak mengizinkan diplomat Malaysia yang ingin mengunjungi wilayah Palestina, karena Malaysia dipimpin oleh seorang pemimpin anti-Semit, dan negara ini tertulis pada paspornya diizinkan. Untuk pemegang izin boleh masuk semua negara di dunia, kecuali Israel.
Jika Mahathir Mohammad melanjutkan kebijakan ini, para diplomatnya tidak akan dapat memasuki Israel, meskipun 40.000 turis Malaysia dan Indonesia mengunjungi Israel setiap tahun, mereka akan terus berdatangan, tetapi diplomat Malaysia dilarang memasuki Israel.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Eichner mengklaim bahwa Malaysia terus menggambarkan Israel sebagai kusta, dan tidak mengizinkan atletnya memasuki Malaysia, maka tidak ada kemungkinan masuknya diplomat Malaysia ke Israel.
Gilad Cohen, kepala Divisi Asia-Pasifik Kementerian Luar Negeri Israel, mengatakan, bahwa Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memimpin garis anti-Israel, anti-Semit dan mencegah masuknya delegasi olahraga Israel ke negaranya, yang mencegah setiap diplomat Malaysia mendarat di perbatasan Israel. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant