Hebron, 30 Dzulqa’dah 1437/2 September 2016 (MINA) – Pemerintah Israel menutup Masjid Ibrahimi di kawasan Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki, Kamis kemarin, bagi jamaah Muslim dalam menanggapi perayaan Hari Raya Yahudi di lokasi itu.
Pasukan Israel mengepung situs bersejarah Islam tersebut dan mencegah umat Islam untuk memasukinya karena mereka mengawal pemukim ilegal Israel ke masjid.
Penduduk setempat mengatakan kepada Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), pasukan Israel sedang melakukan prosedur keamanan untuk menghalangi pintu masuk jamaah Muslim Palestina, sambil terus mengisolasi situs itu dari daerah lain di Hebron.
Dewan Organisasi Hak Asasi Manusia Palestina melaporkan dalam sebuah pernyataan tertulis, pemerintah Israel sejak awal Juli telah mulai membangun ruang keamanan di pintu masuk selatan masjid yang dilaporkan akan menggantikan pos pemeriksaan keamanan elektronik saat ini.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Kelompok itu mengatakan perubahan tersebut adalah usaha untuk memaksimalkan keamanan di sekitar masjid dan membuatnya permanen.
Dewan menambahkan bahwa penduduk Muslim Palestina memiliki hak untuk melaksanakan ibadah di tempat-tempat suci Muslim. Mereka menyerukan komunitas internasional untuk “segera ikut campur tangan” dalam situasi ini untuk menjamin Israel mematuhi hukum internasional.
Masjid Ibrahimi, diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim, terletak di pusat Hebron, sebuah situs sejarah yang sering memicu ketegangan dengan kehadiran sebanyak 500 pemukim ilegak Israel di Kota Tua itu.
Pada perjanjian 1997 membagi Hebron ke daerah-daerah kontrol Palestina dan Israel.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Zona H2 yang dikontrol oleh militer Israel termasuk Kota Tua, ruangan Masjid Ibrahimi – juga dibagi menjadi sinagog yang disebut oleh orang Yahudi sebagai Gua Para Leluhur – dan Jalan Syuhada diblokade, kini toko-toko dan rumah di pinggiran jalan tersebut ditutup.
Lebih dari 500.000 pemukim ilegal Israel tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Al-Quds Timur, bertentangan dengan hukum internasional. (T/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam