Acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perempuan untuk Kesetaraan dan Demokrasi itu terhenti pada saat polisi Israel menghentikan para wanita Palestina yang hampir sampai di hotel tersebut.
Ketua Asosiasi Perempuan untuk Kesetaraan dan Demokrasi Zohour Abu Mihaela mengatakan kepada Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip MINA, Kamis (9/3), pasukan polisi pendudukan menggerebek hotel sebelum acara dimulai dan membatalkan acara tersebut.
“Mereka datang seolah-olah ini adalah sebuah acara untuk penjahat perang,” katanya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Zohour mengatakan, acara ini adalah pertemuan budaya tanpa “agenda politik” yang bertujuan memberikan wanita yang kurang beruntung dari Yerusalem Timur untuk istirahat sejenak dari kegiatan sehari-hari mereka. Rencana kegiatan itu berupa rekreasi dan bentuk budaya untuk perempuan Arab di Yerusalem.
Dia menambahkan, ia juga diinterogasi oleh pasukan Israel mengenai persiapan acara. Dia membantah tudingan Israel yang mengira kegiatan itu sebagai pesan kepada masyarakat internasional atas kesulitan perempuan Palestina yang menderita akibat tindak kekerasan Israel. (T/R12/)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza