ISRAEL LARANG WARTAWAN MASUKI AL-QUDS TIMUR

(Foto: AIC)
Polisi perbatasan menutup pintu masuk utama menuju kawasan Issawiya Timur.(Foto: AIC)

Al-Quds, 5 Muharram 1437/18 Oktober 2015 (MINA) – Polisi perbatasan Israel menutup pintu masuk utama menuju kawasan Issawiya Al-Quds Timur dan melarang wartawan memasuki kota suci itu sejak Ahad (18/10) dini hari waktu setempat.

Polisi perbatasan Israel yang sedang berjaga di pos blokade Issawiya, memberitahukan kepada wartawan dari Al-Jazeera dan jaringan independen, bahwa mereka menutup jalur Issawiya dan wartawan dapat menuntut mereka jika mereka inginkan.

Sementara, warga Issawiya juga saat ini tidak diizinkan untuk memasuki lingkungan mereka sendiri dengan memakai kendaraan. Polisi perbatasan di jalur utama tidak mengizinkan siapa pun melewati pos blockade, demikian Alternative News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (18/10).

Sementara itu Micky Rosenfeld, juru bicara polisi Israel, mengatakan tidak tahu mengenai penutupan Issawiya. “Namun penutupan itu mungkin saja karena ada operasion militer Israel di Issawiya,” tambahnya.

Bentrokan antara warga Issawiya dan polisi Israel pecah hingga Sabtu (17/10) malam. Polisi Israel menembakkan peluru tajam dan baja berlapis karet, serta granat setrum dan gas air mata kepada para demonstran yang melemparkan batu dan bom molotov.

Otoritas Pendudukan Israel memberikan wewenang kepada polisi untuk menutup lingkungan Palestina di Al-Quds Timur pada Rabu (14/10) dan mengerahkan tentara di jalan-jalan utama untuk memerangi serentetan kekerasan terburuk di wilayah jajahan Israel, Al-Quds dan Tepi Barat yang diduduki pada tahun ini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengizinkan pencabutan hak kewarganegaraan Palestina yang dianggap telah melakukan tindakan “terorisme” dan melakukan langkah pembongkaran rumah-rumah orang yang melakukan serangan.

Sedikitnya delapan orang dari Israel, termasuk tentara dan Rabbi Yahudi, sementara 43 warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, meninggal dalam dua pekan kekerasan termasuk penusukan, penembakan, penabrakan mobil dan tindakan keras keamanan yang telah membangkitkan gerakan massal rakyat Palestina Intifadhah Ketiga atau disebut Intifadhah Al-Quds.

Intifadhah Ketiga yang masih berlangsung meletus atas kemarahan Rakyat Palestina marah atas apa yang mereka lihat sebagai peningkatan penyerbuan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi di kompleks Masjid , Kota Al-Quds.

Selain itu, kekecewaan mendalam atas kegagalan upaya perdamaian tahun ini untuk memberikan perubahan yang berarti, dengan Rakyat Palestina tidak lebih dekat memperoleh kemerdekaannya, malah makin meluasnya pembangunan permukiman ilegal hanya bagi orang-orang Yahudi  oleh Israel di Tepi Barat dan Al-Quds Timur.(T/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0