Israel Luncurkan Program untuk Tarik Pekerja Maroko

Rabath, MINA – Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked pada Kamis (23/6) mengumumkan, negaranya akan meluncurkan “Program Percontohan” dengan tujuan menarik pekerja Maroko di sektor konstruksi, perawatan dan pemrograman, untuk bekerja di negaranya.

“Kami kekurangan sekitar 40.000 pekerja, dalam sepuluh profesi berbeda,” kata Shaked kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Maroko, Kerjasama Afrika dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, di Rabat, MEMO melaporkan.

Dia menambahkan bahwa negaranya berharap dapat menerima sekitar 15.000 pekerja konstruksi Maroko dalam beberapa gelombang.

“Ini benar-benar dapat meningkatkan kecepatan konstruksi di Israel,” kata Shaked.

Ia berharap dapat menandatangani perjanjian akhir bulan depan, untuk membawa pekerja asing dari Maroko ke Israel untuk bekerja di sektor keperawatan dan konstruksi.

“Israel juga mulai mengarahkan perhatiannya pada insinyur perangkat lunak Maroko, karena kekurangan besar di bidang ini,” katanya.

Menteri Israel itu memulai kunjungan resmi ke Maroko pada hari Senin (20/6), sampai waktu yang tidak ditentukan.

Pada Desember 2020, Maroko menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel, mengikuti langkah serupa yang diambil oleh Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan. Kesepakatan itu dikecam sebagai “tikaman di belakang orang-orang Palestina”. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)