Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL MAINKAN PERAN GANDA DALAM KONFLIK SURIAH

Admin - Kamis, 13 Juni 2013 - 13:14 WIB

Kamis, 13 Juni 2013 - 13:14 WIB

555 Views ㅤ

Jakarta, 4 Sya’ban 1434/13 Juni 2013 (MINA) – Direktur Middle East Monitor (MEMO), sebuah lembaga pemantau Timur Tengah berpusat di London, Inggris, Dr Daud Abdullah mengungkapkan, tampaknya Israel sedang memainkan peran ganda dalam konflik Suriah, yaitu satu sisi ingin menjatuhkan pemerintahan Bashar Assad dan sisi lain justru ingin tetap menjaga status quo seperti sekarang berlangsung.

Menurutnya, Israel sebenarnya sudah lama memiliki minat untuk menguasai  wilayah Suriah, yaitu sejak 46 tahun terakhir ini, katanya saat dihubungi wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Selasa malam (11/6) waktu Indonesia.

“Ini seperti dengan tindakan Israel dalam bentuk gangguan militer, terutama di dataran tinggi Golan, wilayah Suriah,” ujar tokoh penggerak Global March to Jerusalem (GMJ) di Eropa itu.

Tentang berkembangnya isu sektarian Sunni-Syiah, Abdullah menyebutkan bahwa yang kita lihat saat ini adalah pemerintah Suriah berhadapan dengan oposisi. Pemerintah Assad di Damaskus mendapat dukungan Teheran, yang dikenal memiliki hubungan dekat dan strategis, juga  dengan mitranya Lebanon. Hal itu diasumsikan sebagai isu sektarian.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

“Sayangnya kita tidak banyak tahu apa sebenarnya akar konflik itu,” ujar muslim kelahiran Grenada, Amerika Tengah itu.

Pihak oposisi sendiri, menurut salah satu penanda tangan Deklarasi Bandung untuk Pembebasan Al-Quds tahun 2012 lalu itu, berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda dan masing-masing berjuang sendiri-sendiri, tidak ada koordinasi satu dengan lainnya.  

Beberapa dari mereka ada yang berasal dari kelompok sekuler, beberapa yang lain dari kelompok liberalis, dan sebagiannya  dari Islam. Ini sebenarnya merupakan titik kelemahan dari semua kelompok tersebut, paparnya.

Dalam Faktanya konflik ini sudah melibatkan dunia internasional. Rusia yang sejak dulu memiliki pandangan politik yang berseberangan dengan  Amerika Serikat membuat situasi  lebih sulit, tambahnya.

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

“Jika solusi militer dilakukan, rasanya akan semakin kacau, seperti kita tahu Rusia memasukkan senjata, juga Amerika dan sekutunya memberi senjata,” katanya. (L/P04/R1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Rekomendasi untuk Anda