Gaza, MINA – Organisasi non-pemerintah (NGO) Palestina dan Israel pada Kamis (21/5) menyerukan pihak berwenang otoritas Israel untuk mengakhiri serangan terhadap para nelayan Gaza.
NGO Gisha, Adalah dan Al Mezan yang berbasis di Gaza mengirim surat mendesak kepada Jaksa Agung Israel dan penasihat militer Israel, menuntut mereka memerintahkan militer Israel segera mengakhiri aksi penembakan terhadap nelayan dan menyelidiki insiden masa lalu.
“Penggunaan tembakan langsung mengancam nyawa nelayan dan menyebabkan kerusakan parah pada kapal dan peralatan,” kata mereka dalam keteranganya seperti dikutip WAFA.
Ketiga NGO itu mencatat, dalam beberapa pekan terakhir, angkatan laut Israel semakin menggunakan langkah-langkah penegakan kekerasan di laut, dengan insiden penembakan terhadap nelayan di lepas pantai Gaza meningkat sebesar 70 persen pada bulan April dibandingkan dengan Januari-Maret 2020.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Dalam surat yang dikirim atas nama tiga NGO, pengacara Gisha Muna Haddad menyatakan, tindakan menggunakan kekuatan yang berpotensi mematikan terhadap nelayan dan menyebabkan kerusakan parah sehingga tak bisa direhab lagi, adalah ilegal dan tidak proporsional.
Al Mezan mencatat terdapat 105 insiden penembakan oleh Angkatan Laut Israel di kapal-kapal nelayan Gaza dalam empat bulan pertama tahun 2020, enam nelayan terluka, dan tujuh lainnya ditangkap, termasuk di bawah umur. Selain itu, tujuh kapal mengalami kerusakan parah, sejumlah besar alat tangkap hancur, dan satu kapal disita.
Praktek-praktek ini terus berlanjut bulan ini juga. Salah satunya, pada pagi hari tanggal 8 Mei 2020, nelayan melaporkan tembakan ke arah dua kapal penangkap ikan. Peluru karet menghantam satu nelayan di kepala dan yang lainnya di tangan, mesin dua kapal dihancurkan oleh amunisi hidup. Kemudian pada hari itu, angkatan laut Israel menggunakan meriam air yang kuat di beberapa kapal, membuat kapal dan pemiliknya dalam bahaya dan melukai seorang nelayan.
Menurut kesaksian para nelayan, angkatan laut Israel menggunakan tindakan kekerasan bahkan ketika kapal penangkap ikan berada di dalam zona penangkapan ikan yang diizinkan.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Pembatasan Israel pada akses ke zona penangkapan ikan yang ditegakkannya di laut Gaza, perubahan yang sering dilakukan terhadap demarkasi, dan metode penegakan keras yang digunakannya menggagalkan mata pencaharian ribuan nelayan di Gaza, merusak apa yang dulunya merupakan sektor penting.
Ketiga NGO itu menambahkan, tindakan Israel di laut hanyalah satu, tetapi contoh nyata dari kontrol yang masih dilakukan Israel atas kehidupan penduduk Gaza. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian