Tel Aviv, 25 Shafar 1436/19 Desember 2014 (MINA) – Israel menanggapi dengan marah keputusan pengadilan Uni Eropa yang baru-baru ini menghapus Hamas dari daftar organisasi terorisnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel “tidak puas” dengan penjelasan Uni Eropa terkait keputusannya menghapus Hamas dari daftar teroris karena masalah teknis saja, Middle East Monitor yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Jumat.
Dia menambahkan, beban pembuktian ada di Uni Eropa dan kami mengharapkan mereka untuk segera mengembalikan Hamas ke dalam daftar di mana semua orang menyadari itu harus.
“Hamas adalah organisasi teroris pembunuh yang mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menghancurkan Israel,” kata Netanyahu.
Baca Juga: Menlu Israel Sebut Pembentukan Negara Palestina Tidak Realistis
“Kami akan terus berjuang dengan tekad dan kekuatan (melawan Hamas) sehingga mereka tidak akan pernah menyadari tujuannya,” katanya pula.
Setelah empat tahun Hamas mengajukan banding, Pengadilan Umum Uni Eropa pada Rabu (17/12) akhirnya menghapus gerakan perlawanan Palestina itu dari daftar teroris mereka.
“Dicatatnya Hamas (pada daftar blacklist) tahun 2001 tidak didasarkan pada penilaian hukum yang kuat tetapi pada pemberitaan yang berasal dari media dan internet,” kata Pengadilan Umum Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
Menteri Keuangan Israel yang juga ketua partai Rumah Yahudi, Naftali Bennett, menyatakan kecaman keras terhadap keputusan UE itu. “Keputusan itu telah menggadaikan darah Yahudi dan menunjukkan kurangnya kejelasan moral.”
Baca Juga: Empat Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza Utara
Sedangkan, wakil partai sayap kanan Israel dari partai Likud, Danny Danon, mengatakan, “Eropa sepertinya kini meyakini ada darah yang lebih suci (mulia) daripada darah orang Yahudi,” katanya menyindir .
Jubir Parlemen Knesset Yuli Edelstein dari partai Likud mengatakan, Uni Eropa “sepertinya sudah gila”. Edelstein berpendapat, menghapus Hamas dari daftar teroris mencerminkan “Eropa tidak fleksibel, distorsi moral dan memberikan hadiah kepada ekstrimis Islam yang saat ini mengganggu seluruh dunia, termasuk Eropa itu sendiri”.(T/R04/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel Persiapkan Aneksasi Tepi Barat