Al-Quds, MINA – Israel marah karena urusan negara Uni Eropa dan Barat lainnya mengunjungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki beberapa waktu lalu tanpa koordinasi sebelumnya dengan otoritas pendudukan.
Sebaliknya, para diplomat tersebut hanya berkoordinasi dengan Wakaf Islam Yerusalem, yang merupakan badan administratif keagamaan Tempat Suci Al-Aqsa.
“Kami bergabung dengan para diplomat yang berpikiran sama di Masjid Al-Aqsa untuk menunjukkan dukungan bagi penjagaan Yordania atas tempat-tempat suci Kristen dan Muslim di Yerusalem,” cuit Konsulat Inggris di kota suci tersebut, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (24/1).
Israel Hayom melaporkan, sekitar 30 diplomat dari negara-negara Uni Eropa, Kanada, Australia dan Argentina mengunjungi Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
“Kami terus mempromosikan pengaturan status quo bersejarah yang mengizinkan ketiga agama Ibrahim untuk beribadah di Kota Tua,” tambahnya.
Surat kabar itu juga melaporkan seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel meluapkan kemarahannya.
“Kunjungan ini tidak bertanggung jawab dan bisa mengarah pada provokasi dan hasutan,” katanya.
“Kementerian luar negeri akan terus terlibat melalui saluran diplomatik untuk mencegah langkah-langkah yang dapat mengarah pada eskalasi dan telah menjelaskan kepada UE bahwa tidak akan dianggap enteng,” tambahnya. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)