Al-Quds, 26 Rajab 1436/15 Mei 2015 (MINA) – Pengakuan resmi Vatikan pada negara merdeka Palestina, Rabu, sesuai dengan isi kitab sucinya, Perjanjian Baru, memicu kemarahan Israel.
Dalam kitab suci ummat Katholik, Perjanjian Baru, itu disebut, tentang Gereja Katholik dan sejarahnya di wilayah Palestina, yang sekarang diduduki Israel, demikian Kememterian Luar Negeri Vatikan.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan kecewa dengan langkah negara tahta suci Vatikan yang dipimpin Paus, pemimpin ummat Katholik se dunia itu.
” Ini tidak membantu proses menuju perdamaian dan menjauhkan kepemimpinan Palestina dari perlunya mengadakan negosiasi bilateral dengan Israel, ” demikian Kementerian Luart Negeri Israel.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Vatikan sebelumnya telah menggunakan istilah “Negara Palestina” untuk pertama kalinya pada Februari 2013 setelah Majelis Umum PBB mengakui negara Palestina tiga bulan sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Vatikan, Monsignor Antoine Camilleri, mengakui pernyataan Vatikan mengenai negara merdeka Palestina adalah peningkatan status pengakuan pada negara Palestina. “Hal ini sesuai dengan posisi Tahta Suci selaku pimpinan ummat Katholik se dunia, yang memiliki Perjanjian Baru sebagai kitab suci”, tegasnya.
Seorang juru bicara Vatikan, Pendeta Federico Lombardi, menambahkan, “Ya, itu adalah pengakuan bahwa negara Palesgtina ada”.
Dilaporkan, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas akan mengunjungi Vatikan akhir pekan ini untuk menghadiri kanonisasi Paus Francis pada dua orang kudus baru dari Palestina pada Ahad ini. (T/P002/P2)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat