Ramallah, MINA – Pasukan pendudukan Israel terus memblokir dua pintu masuk utama menuju desa Al-Mughayyir, sebelah timur Ramallah, selama empat pekan berturut-turut.
Mereka melarang warga Palestina untuk masuk atau keluar dan memaksa untuk mengambil jalan tanah kasar lainnya untuk sampai ke tujuannya.
Amin Abu Alia, walikota desa tersebut, mengatakan kepada WAFA bahwa dua pintu masuk utama menuju desa tersebut telah sepenuhnya diblokir oleh tentara pendudukan Israel.
Sementara pintu masuk ketiga menuju desa telah diblokir oleh tentara dari pukul 6:30 hingga 14:00 waktu setempat setiap hari selama tiga pekan terakhir.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia mengatakan mereka yang meninggalkan atau memasuki desa untuk tempat kerja mereka dan untuk tujuan lain tidak punya pilihan selain berkendara melalui jalan tanah bergelombang sebagai akibat dari penutupan Israel yang sewenang-wenang.
Desa ini sering diserang oleh pemukim ekstrimis Yahudi dan tentara pendudukan Israel. Pekan lalu, satu warga tertembak di kepala dan empat lainnya luka-luka saat pemukim menyerang desa, membakar lima kendaraan dan 270 bal jerami milik petani setempat.
Sementara, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina menyatakan, Ahad (4/6), pemerintah Israel memanfaatkan standar ganda dan enggannya komunitas internasional untuk menerapkan hukum internasional pada situasi di Palestina yang diduduki.
“Israel hidup berdampingan dengan reaksi internasional atas pelanggaran dan kejahatannya, menyadari bahwa reaksi ini tidak disertai dengan tekanan, tindakan praktis, sanksi atau bentuk pertanggungjawaban apa pun,” kata Kemlu Palestina dalam sebuah pernyataan persnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dikatakan kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk menjalankan tugasnya terhadap rakyat Palestina dan penderitaan mereka merusak kredibilitas PBB dan penerapan hukum internasional, “membuka jalan bagi hukum rimba dan logika kekuatan sebagai pengganti legitimasi hukum internasional.”
Kementerian menunjukkan bahwa Israel dan berbagai senjatanya berpacu dengan waktu untuk mengimplementasikan sebanyak mungkin proyek kolonialnya yang bertujuan memperdalam aneksasi Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan melanggengkan rezim apartheid Israel.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka