Gaza, MINA – Israel masih menghalangi masuknya alat berat untuk membersihkan puing-puing di Jalur Gaza.
Rezim pendudukan hanya mengizinkan enam mesin kecil untuk pembersihan puing-puing, sambil mencegah masuknya jenis mesin yang sangat dibutuhkan di daerah kantong pantai yang dihancurkan oleh pasukan Israel selama perang genosida mereka terhadap Palestina. Anadolu melaporkan.
Menurut Ismail Thawabteh, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, beberapa mesin yang diizinkan masuk memerlukan perawatan dan suku cadang agar dapat berfungsi.
“Jalur Gaza membutuhkan 500 unit peralatan berat, termasuk buldoser, ekskavator, dan derek,” ujarnya pada Rabu (19/2).
Baca Juga: Faksi-Faksi di Gaza Gelar Konferensi Bahas Program Rekonstruksi Nasional
“Kami mengalami krisis kemanusiaan yang menyesakkan karena kurangnya peralatan dan mesin berat yang dibutuhkan untuk pemindahan puing-puing, pembukaan jalan, dan evakuasi ribuan jenazah,” tambahnya.
Ia mencatat, keputusan Israel untuk hanya mengizinkan enam mesin mencerminkan “ketidaktahuan [yang disengaja] mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.”
Pada hari Selasa, Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan mediator Qatar dan Mesir untuk memaksa Israel mematuhi komitmennya berdasarkan perjanjian gencatan senjata.
Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, yang menangguhkan perang genosida Israel, yang telah menewaskan hampir 48.300 warga Palestina dan menghancurkan daerah kantong tersebut. []
Baca Juga: Hamas Tawarkan Pembebasan Semua Sandera demi Gencatan Senjata Permanen
Mi’raj News Agency (MINA)