Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL MASIH TAHAN TUJUH AKTIVIS FREEDOM FLOTILLA III

Rudi Hendrik - Jumat, 3 Juli 2015 - 01:46 WIB

Jumat, 3 Juli 2015 - 01:46 WIB

498 Views

Foto: Freedom Flotilla dok
Foto: <a href=

Freedom Flotilla dok" width="280" height="140" /> Foto: Freedom Flotilla dok

London, 15 Ramadhan 1436/ 2 Juli  2015 (MINA) – Komite Internasional untuk Menghentikan Blokade di  Gaza  mengungkapkan keprihatinan mendalam atas penahanan tujuh aktivis internasional oleh tentara Israel saat mereka hendak menuju Gaza dalam armada yang diberi nama Marianne, Freedom Flotilla ketiga.

Seperti dikutip dari lama Palestinian Information Center (PIC) pada Rabu (1/7) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Israel memberitahu Freedom Flotilla melalui pengacara Israel Gaby Lasky  atas rencana melepaskan tiga aktivis Marianne yang  berkebangsaan Norwegia Herman Rekesten dan dua lainnya dari Kanada, Robert Lovelace dan Kevin Neish.

Sementara tujuh aktivis Marianne yang tersisa dan masih di penjara Israel adalah, Nadya Kevorkova (Rusia), Kajsa Ekis Ekman (Swedia), Joeltersisa Opperdoes (Swedia), Gustave Bergstrom (Swedia), Jonas Karlin (Swedia), Charlie Andreasson (Swedia), Ammar Al-Hamdan (Norwegia), Mohammed El-Bakkali (Maroko), Dror Feiler (Swedia), dan Ruwani Perera (Selandia Baru).

Koordinator dari komite tersebut Zaher Birawi menyerukan pembebasan segera semua aktivis yang secara ilegal dipenjara di pusat-pusat penahanan Israel.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Ia juga mengungkapkan  komite tengah memulai konsultasi dengan sejumlah pengacara dan ahli dalam hukum internasional untuk menuntut Israel  atas pembajakan Freedom Flotilla 3 dan penahanan para aktivis.

Pada Senin, angkatan laut Israel menyerang kapal Marianne yang  tergabung dalam Freedom Flotilla 3 di perairan internasional, dalam salah satu tindakan yang  mereka klaim upaya pembajakan negara, menculik 18  aktivis di kapal termasuk  mantan Presiden Tunisia Moncef  Al-Marzouki yang bergabung dengan konvoi itu.(T/R04/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Rekomendasi untuk Anda