ISRAEL MASIH TAHAN TUJUH AKTIVIS FREEDOM FLOTILLA III

Foto: Freedom Flotilla dok
Foto: dok

London, 15 Ramadhan 1436/ 2 Juli  2015 (MINA) – Komite Internasional untuk Menghentikan Blokade di    mengungkapkan keprihatinan mendalam atas penahanan tujuh oleh tentara saat mereka hendak menuju Gaza dalam armada yang diberi nama Marianne, Freedom Flotilla ketiga.

Seperti dikutip dari lama Palestinian Information Center (PIC) pada Rabu (1/7) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Israel memberitahu Freedom Flotilla melalui pengacara Israel Gaby Lasky  atas rencana melepaskan tiga aktivis Marianne yang  berkebangsaan Norwegia Herman Rekesten dan dua lainnya dari Kanada, Robert Lovelace dan Kevin Neish.

Sementara tujuh aktivis Marianne yang tersisa dan masih di penjara Israel adalah, Nadya Kevorkova (Rusia), Kajsa Ekis Ekman (Swedia), Joeltersisa Opperdoes (Swedia), Gustave Bergstrom (Swedia), Jonas Karlin (Swedia), Charlie Andreasson (Swedia), Ammar Al-Hamdan (Norwegia), Mohammed El-Bakkali (Maroko), Dror Feiler (Swedia), dan Ruwani Perera (Selandia Baru).

Koordinator dari komite tersebut Zaher Birawi menyerukan pembebasan segera semua aktivis yang secara ilegal dipenjara di pusat-pusat penahanan Israel.

Ia juga mengungkapkan  komite tengah memulai konsultasi dengan sejumlah pengacara dan ahli dalam hukum internasional untuk menuntut Israel  atas pembajakan Freedom Flotilla 3 dan penahanan para aktivis.

Pada Senin, angkatan laut Israel menyerang kapal Marianne yang  tergabung dalam Freedom Flotilla 3 di perairan internasional, dalam salah satu tindakan yang  mereka klaim upaya pembajakan negara, menculik 18  aktivis di kapal termasuk  mantan Presiden Tunisia Moncef  Al-Marzouki yang bergabung dengan konvoi itu.(T/R04/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0