Sanaa, MINA – Seorang pemimpin suku Yaman menuding Uni Emirat Arab dan Arab Saudi membiarkan Israel memasuki Pulau Socotra di Yaman.
Tudingan itu disampaikan Issa Salem bin Yaqut, Kepala Suku di Socotra, dalam pernyataan pada Selasa (1/9).
Dia memperingatkan semua pihak agar tidak mengganggu kedaulatan Yaman di Socotra dan menyerukan pengusiran Arab Saudi dan UEA, Anadolu Agency melaporkan.
Bin Yaqut juga menyebut Riyadh dan Abu Dhabi merusak landmark lingkungan langka di Pulau Socotra.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Situs web South Front pada Jumat melaporkan kedatangan delegasi UEA-Israel ke pulau yang terletak di Samudra Hindia itu.
Menurut South Front, UEA dan Israel bermaksud untuk membangun fasilitas militer dan intelijen di Socotra.
Pada Juni, pasukan yang berafiliasi dengan Dewan Transisi Selatan (STC) mengambil kendali atas Provinsi Socotra.
Pemerintah Yaman menyebut langkah itu sebagai “kudeta melawan legitimasi”.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pemerintah Yaman menuduh UEA – mitra utama kedua Arab Saudi dalam koalisi – mendukung STC untuk melayani kepentingan mereka sendiri di Yaman. Namun, Abu Dhabi telah membantah tuduhan itu.
Yaman telah dilanda kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kotanya,Sanaa.
Krisis memanas pada 2015 ketika koalisi militer pimpinan Saudi melancarkan kampanye udara besar-besaran untuk mengalahkan Houthi. (T/R4/P1)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)