Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Mau Relokasi Warga Gaza, Kanselir Jerman: Itu Pelanggaran HAM

Widi Kusnadi Editor : Arif R - 14 detik yang lalu

14 detik yang lalu

0 Views

Warga Palestina berbondong-bondong menuju pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Rafah, Gaza Selatan. (Gambar: Quds News)

Berlin, MINA – Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan kecaman keras terhadap rencana Pemerintah Israel yang berencana merelokasi seluruh warga Palestina di Jalur Gaza ke sebuah kamp interniran yang dibangun di atas puing-puing Kota Rafah, Gaza Selatan. Ia menegaskan bahwa langkah Israel tersebut merupakan tindakan melanggar HAM yang tidak dapat diterima oleh dunia internasional.

“Apa yang sedang terjadi di Jalur Gaza saat ini tidak bisa diterima,” tegas Merz dalam wawancara dengan penyiar publik Jerman, ARD, pada Ahad (13/7), sebagaimana dikutip Anadolu Agency, Senin (14/7).

Merz juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan secara langsung ketidaksenangan terhadap kebijakan Israel itu kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam percakapan telepon sebelumnya.

“Saya tidak menyukai apa yang telah dilakukan Pemerintah Israel di Jalur Gaza selama berminggu-minggu, dan saya juga telah menyatakannya langsung,” ujarnya.

Baca Juga: Tantang Blokade Israel, Freedom Flotilla Kembali Berlayar ke Gaza

Dalam kesempatan tersebut, pemimpin konservatif Jerman itu menegaskan pentingnya keterlibatan negara-negara Eropa bersama Amerika Serikat dalam mencari jalan keluar damai yang adil dan berkelanjutan. Menurutnya, solusi dua negara tetap menjadi opsi terbaik untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Palestina.

“Saya berharap kita, sebagai bangsa Eropa bersama Amerika, dapat menciptakan solusi yang pada akhirnya menuju solusi dua negara. Warga Palestina memiliki hak untuk memiliki tempat tinggal mereka sendiri,” kata Merz.

Pernyataan Merz ini muncul sebagai respons atas pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang pekan lalu menginstruksikan militer Israel untuk mempersiapkan relokasi seluruh penduduk Gaza ke zona yang disebut sebagai “kota kemanusiaan” di wilayah Rafah. Katz menyebutnya sebagai pemukiman baru bagi warga Gaza sebelum mereka diberi opsi untuk “beremigrasi ke negara lain.”

Rencana tersebut memicu kecaman luas dari berbagai kalangan internasional yang menilai upaya tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis secara sistematis oleh Israel. Banyak pihak melihat, alih-alih menyelesaikan konflik, kebijakan itu justru akan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina yang selama ini hidup di bawah blokade dan agresi militer.

Baca Juga: Freedom Flotilla Berangkatkan Kapal Handala dari Italia Menuju Gaza

Di tengah kecaman global tersebut, Merz kembali menegaskan bahwa solusi diplomatik harus segera ditempuh dengan memperkuat tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan kekerasan dan agresi di Gaza. Ia juga menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza yang saat ini menghadapi kondisi darurat akibat kehancuran besar dan blokade ketat Israel. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rusia Gempur Ukraina dengan 620 Serangan Rudal

Rekomendasi untuk Anda