Israel Melunak, Pertimbangkan Ganti Detektor Logam di Al-Aqsha

Detektor logam dipasang di pintu masuk Al-Aqsha (Foto: PNN)

 

Yerusalem, MINA – Israel bersedia mempertimbangkan mengganti detektor logam kontroversial yang dipasang di tempat suci Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, kata seorang pejabat senior  seperti yang diberitakan BBC, Ahad (23/7).

Mayor Jenderal Yoav Mordechai meminta dunia Muslim untuk mengajukan usulan lain pengganti detektor. Israel memasang detektor setelah dua polisi Israel terbunuh di kawasan Masjid Al-Alqsha pertengahan bulan ini.

Tindakan pemasangan detektor logam tersebut membuat marah orang-orang , yang menduga Israel mencoba menguasai dan mengendalikan tempat suci umat Muslim tersebut.

Palestine News Network (PNN) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, bahwa ketegangan di kawasan Al-Aqhsa yang bagi umat sebagai tempat suci itu telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

“Kami berharap Yordania dan negara-negara Arab lainnya dapat menyarankan solusi keamanan lain untuk masalah ini,” Mayor Jenderal Mordechai mengatakan kepada BBC Arab, mengacu pada detektor logam.

“Ada solusi apakah itu elektronik, cyber atau teknologi modern lainnya, Israel siap untuk solusi itu. Kita membutuhkan solusi keamanan; Bukan politik atau agama,” katanya lagi.

Editor BBC untuk kawasan Timur Tengah, Alan Johnston mengatakan, ini adalah tanda pertama pelunakan posisi Israel atas tindakan tersebut.

Pada hari Sabtu (22/7) terjadi bentrokan baru antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel. Sedikitnya empat warga Palestina tewas dalam dua hari terakhir demonstrasi tersebut.

Pada hari Jumat (21/7), tiga warga sipil Israel ditikam sampai mati di sebuah pemukiman dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bertemu pada hari Senin (24/7) besok untuk membahas cara-cara meredakan kekerasan tersebut. (T/B05/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.