Gaza, MINA – Militer Zionis Israel telah menargetkan 256 tempat penampungan warga di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, di tengah ancaman pemindahan paksa yang terus berlanjut oleh Israel di beberapa wilayah di Gaza.
Dilansir dari Quds News Network (QNN), menurut Kantor Media Pemerintah Gaza pada Senin (30/6), militer Israel telah menargetkan dan mengebom 256 tempat penampungan yang menampung lebih dari 700.000 orang terlantar sejak dimulainya genosida. Pada Juni saja, pasukan Israel menargetkan lebih dari 11 tempat penampungan.
Sebagian besar tempat penampungan itu adalah sekolah yang menampung keluarga terlantar, termasuk sekolah pemerintah dan sekolah UNRWA. Meski status bangunan adalah sekolah, pasukan Israel tetap menjadikannya target serangan udara, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua standar hukum kemanusiaan dan internasional.
Mahmoud Basal, Juru Bicara Pertahanan Sipil, menyatakan bahwa Israel berfokus pada warga sipil dan tempat perlindungan di Jalur Gaza dalam serangan udaranya.
Baca Juga: Susu Formula di Gaza Habis, Bayi-Bayi Terancam Meninggal
“Kebijakan pembunuhan terus berlanjut hingga saat ini, dan penargetan tempat perlindungan, warga sipil, rumah sakit, orang terlantar, dan rumah terus berlanjut secara sistematis oleh pendudukan Israel, yang menghancurkan semua sarana kehidupan,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulan Juni Jadi Bulan Paling Mematikan Bagi Zionis di 2025