Nazareth, 7 Rabiul Akhir 1437/17 Januari 2016 (MINA) – Kalangan politik Israel telah menyuarakan kekhawatiran mereka belakangan ini atas wacana Eropa untuk memberikan tindakan ekonomi terhadap negara Yahudi itu dalam pertemuan bulanan Dewan Menlu Uni Eropa mendatang.
Koran Haaretz mengungkapkan Sabtu malam bahwa diplomat Israel di dalam maupun di luar negeri sudah mulai melakukan upaya untuk melunakkan kata-kata dari resolusi yang akan diambil terhadap Israel dalam pertemuan tersebut, yakni mengenai pelabelan produk-produk Israel yang dibuat di kawasan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan, Pusat Informasi Palestina (PIC) melaporkan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Haaretz mengutip para diplomat Eropa dan Israel mengatakan bahwa keputusan yang keras akan diambil terhadap Israel dalam pertemuan para menlu Uni Eropa Senin depan.
Dalam pertemuan bulanan menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels pekan depan, keputusan diharapkan mengenai langkah berikutnya dalam masalah Israel-Palestina, tetapi masih belum jelas seberapa keras resolusi yang akan dihasilkan.
Baca Juga: Israel Kirim 7.000 Surat Panggilan Wajib Militer untuk Yahudi Ultra-Ortodok
Sejumlah negara Uni Eropa, yang dipimpin Prancis, telah mempertimbangkan kemungkinan membawa resolusi yang menentang permukiman Israel di wilayah pedudukan ke Dewan Keamanan PBB.
Uni Eropa menganggap permukiman yang dibangun di wilayah yang diduduki Israel pada 1967 ilegal berdasarkan hukum internasional, namun Israel menentang sikap ini.
Uni Eropa mengatakan, permukiman tersebut merupakan hambatan bagi upaya perdamaian dan ancaman bagi solusi dua negara konflik Israel-Palestina. (T/R07/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 40.000 Jamaah Hadiri Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa