Kairo, MINA – Israel telah menandatangani kesepakatan ekspor gas alam dengan Mesir dan Uni Eropa (UE) dalam pertemuan puncak regional di Kairo pada Rabu (15/6).
Middle East Eye melaporkan, kesepakatan itu akan melibatkan gas alam Israel yang dicairkan di pabrik pengolahan Mesir, dan kemudian dikirim ke Eropa,
Uni Eropa, yang tahun lalu mengimpor sekitar 40 persen gasnya dari Moskow, sedang mencari gas untuk mengamankan pasokan energi alternatif, sebagai bentuk tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Dengan perjanjian ini, kami akan bekerja pada pengiriman gas alam yang stabil ke UE dari wilayah East Med,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam akun Twitternya pada Rabu (15/6).
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Ini akan berkontribusi pada ketahanan energi kita. Dan kami sedang membangun infrastruktur yang cocok untuk energi terbarukan – energi masa depan,” tambahnya.
Tarek El-Molla, Menteri Perminyakan Mesir, mengatakan bahwa kesepakatan itu akan mengarah pada kerja sama lebih lanjut antara Forum Gas Mediterania Timur, yang anggotanya termasuk Yordania, Israel, Siprus, Yunani, Mesir, Palestina, Prancis, dan Italia.
Setelah mengandalkan impor selama bertahun-tahun, Israel mulai memproduksi gas alam dari ladang gas lepas pantainya pada tahun 2004.
Ketegangan antara Israel dan Lebanon atas demarkasi perbatasan laut telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, setelah kedatangan kapal eksplorasi yang dikontrak Israel di daerah yang disengketakan. (T/R6/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)