Washington, 23 Muharram 1436/5 November 2015 (MINA) – Selama pembicaraan tidak resmi dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah meminta Amerika Serikat (AS) meningkatkan bantuan militer tahunannya sebesar 60 persen.
Ajudan Kongres AS mengatakan, Rabu (4/11), Israel telah mengadakan pembicaraan awal dengan pemerintahan Presiden Barack Obama tentang paket keuangan 10 tahun yang akan menyediakan dana hingga $ 50 miliar.
Jika permintaan itu disetujui, Israel akan menerima bantuan militer rata-rata $ 5 miliar per tahun selama periode 2018-2028.
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani pada 2007 dan berakhir pada tahun 2017, bantuan militer tahunan ke Israel tumbuh menjadi sekitar $ 3 miliar per tahun. Kesepakatan itu dinegosiasikan selama pemerintahan George W. Bush.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pejabat Israel mengatakan, mereka membutuhkan lebih banyak uang untuk melawan ancaman yang akan timbul sebagai akibat dari perjanjian nuklir Iran baru-baru ini, di mana rezim Israel sangat menentangnya.
Para pejabat AS mengatakan, negosiasi baru kesepakatn paket bantuan masih dalam tahap awal dan proposal belum secara resmi disampaikan kepada Kongres yang harus menyetujui pendanaan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengunjungi Washington pekan depan dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Barack Obama mengenai paket bantuan.
Obama telah dilaporkan setuju dengan Netanyahu dalam pertemuan sebelumnya untuk meningkatkan paket bantuan antara $ 4,2 miliar hingga $ 4,5 miliar per tahun.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Uang itu terpisah dari $ 500 juta dana tahunan AS untuk program sistem rudal Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Bantuan tahunan AS ke Israel tetap stabil meskipun ada pemotongan di berbagai program dalam negeri dan militer di Amerika Serikat, termasuk menurunkan jumlah anggaran Angkatan Darat AS ke level terendah sejak pra Perang Dunia II.
Pemerintah AS dipaksa untuk melayani kepentingan Israel karena pengaruh lobi Yahudi yang kuat di AS. Kelompok-kelompok penekan pro-Israel secara aktif bekerja untuk mengarahkan kebijakan luar negeri AS untuk mendukung Israel. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian