Israel Minta Hubungan Resmi, Seskab: Indonesia Utamakan Kemerdekaan Palestina

Seskab-Pramono-300x165
Sekretaris Kabinet () . (Seskab RI)

Jakarta, 20 Jumadil Akhir 1437 | 30 Maret, 2016  (MINA) – Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu telah meminta membuka dengan Indonesia. Kedua negara memiliki banyak peluang kerjasama, katanya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, menyatakan,  Indonesia berpegang teguh pada prinsip yang ada di dalam konstitusi  dan juga sikap founding fathers, bahwa Indonesia akan lebih mengutamakan untuk kemerdekaan Palestina.

“Kalau kemerdekaan itu bisa dilakukan, artinya tuntutan kita dipenuhi, maka Indonesia tentunya juga dengan terbuka memikirkan (pembukaan hubungan diplomatik itu),” kata Seskab  kepada wartawan, di lobi Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Selasa (29/11).

Seskab menegaskan, kalau kemerdekaan Palestina itu terwujud, maka Indonesia tentunya juga terbuka memikirkan hubungan resmi dengan Israel.

Ia menegaskan, memikirkan, bukan menyetujui, karena bagaimanapun Indonesia tidak mau terjebak dalam persoalan itu.

“Yang paling penting adalah spirit untuk memerdekakan Palestina sekarang ini menjadi prioritas Indonesia,” jelasnya, menurut Humas Seskab.

Keinginan Israel untuk menjalin hubungan resmi dengan Indonesia disampaikan oleh PM Benjamin Netanyahu saat menerima kunjungan sejumlah wartawan Indonesia, ke negaranya Senin (28/3) kemarin.

“Sudah waktunya untuk menjadi hubungan resmi antara Indonesia dan Israel. Kami memiliki banyak peluang kerjasama bilateral, khususnya di bidang teknologi air dan teknologi tinggi,” kata Netanyahu seperti dilaporkan Times of Israel, Selasa (29/3).

Netanyahu juga menyebut sama-sama berkepentingan memerangi teror sebagai alasan perlunya dibuka hubungan resmi Indonesia–Israel. “ Sudah waktunya untuk mengubah hubungan kami, karena alasan mencegah tidak lagi relevan,” kata Netanyahu mengacu pada upaya mencegah aksi terorisme.

Menurut Netanyahu, Yerusalem dan Jakarta adalah “sekutu” dalam melawan ancaman terorisme. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)