Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Mulai Persiapkan Pemindahan Paksa Warga Gaza di Tengah Rencana Reokupasi

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 32 detik yang lalu

32 detik yang lalu

0 Views

Warga Gaza di sekitar RS Indonesia dipaksa untuk melakukan evakuasi dari tempat pengungsian mereka. (Foto: X).

Gaza, MINA – Militer Israel mengatakan sedang bersiap untuk memindahkan paksa warga Palestina dari Kota Gaza ke bagian selatan, sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk menduduki kembali Jalur Gaza, sebuah langkah yang menuai kritik internasional yang luas.

Juru Bicara Militer Avichay Adraee mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa mulai Ahad (17/8), militer akan kembali mengizinkan masuknya tenda dan peralatan tempat tinggal bagi warga Palestina yang mengungsi akibat perang selama hampir dua tahun.

Pengumuman itu muncul sehari setelah media Israel, termasuk lembaga penyiaran publik KAN, melaporkan militer sedang bersiap untuk mempercepat serangannya yang bertujuan merebut Kota Gaza. Haaretz dan Yedioth Ahronoth mengatakan pasukan militer menerima perintah untuk bersiap menghadapi serangan darat skala penuh, meskipun baru akan dilakukan pada bulan September.

“Klaim Israel tentang penyediaan tenda bagi warga sipil hanyalah upaya terang-terangan untuk menutupi kejahatan pemindahan paksa massal yang telah dilakukannya sejak awal genosida di Gaza,” ujar Ismail Thawbteh, Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza, kepada Anadolu.

Baca Juga: Panglima Angkatan Darat Israel Setujui Rencana Pendudukan Kota Gaza

Ia memperingatkan bahwa area yang akan ditetapkan oleh tentara Israel untuk tenda-tenda ini guna menampung warga sipil yang terlantar dapat menjadi “jebakan darah baru,” serupa dengan apa yang terjadi di wilayah al-Mawasi di sebelah barat Rafah dan Khan Younis di Gaza selatan, tempat lebih dari 1,5 juta orang digiring dalam beberapa bulan terakhir.

Thawbteh mengatakan rencana pemindahan warga sipil ini merupakan bagian dari “kebijakan sistematis untuk mengosongkan Gaza dari penduduknya, dan mengganti hak untuk kembali secara sukarela dan aman dengan kenyataan yang dipaksakan berupa tenda-tenda dan daerah-daerah terpencil.”

Pada Rabu, Kepala Staf Israel Eyal Zamir menyetujui apa yang disebutnya “ide sentral” dari rencana pendudukan kembali Israel, termasuk serangan terhadap lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, tempat Divisi ke-99 tentara telah dikerahkan.

Pekan lalu, Kabinet Keamanan Israel mendukung rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali Gaza sepenuhnya, yang memicu kemarahan internasional dan protes domestik yang memperingatkan bahwa hal itu sama saja dengan “hukuman mati” bagi tawanan Israel yang ditahan di daerah kantong tersebut.

Baca Juga: Mesir Tolak Terlibat dalam Penggusuran Warga Palestina

Rencana tersebut direncanakan dimulai dengan pengambilalihan Kota Gaza dengan memindahkan hampir 1 juta penduduk ke selatan, mengepung kota, dan kemudian melakukan penggerebekan ke lingkungan-lingkungan di sekitarnya. Tahap kedua akan melibatkan perebutan kembali kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah, yang sebagian besar telah menjadi puing-puing. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Israel Dikeluarkan dari Pameran Dagang Internasional di Italia

Rekomendasi untuk Anda