Gaza, MINA – Pasukan Zionis Israel mulai menarik diri dari Koridor Netzarim di Jalur Gaza pada Ahad (9/2), sebagai bagian dari implementasi perjanjian gencatan senjata dengan pejuang Palestina, Hamas.
Koridor Netzarim yang membelah Gaza menjadi dua bagian, sebelumnya digunakan sebagai zona militer oleh Israel. Wafa melaporkan.
Penarikan ini diharapkan memungkinkan ribuan pengungsi Palestina untuk kembali ke wilayah utara Gaza yang telah hancur akibat konflik.
Pada agresi brutal Israel sejak Oktober 2023 lalu, pasukan Israel memasuki area pemukiman Netzarim dan membentuk koridor yang membentang dari perbatasan Israel-Gaza hingga Laut Mediterania.
Baca Juga: Hamas Kirim Pesan ke Netanyahu Lewat Proses Pertukaran Tawanan
Koridor ini digunakan untuk memisahkan antara wilayah utara dan tengah Gaza.
Pada 19 Januari 2025, gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, dengan salah satu poin utamanya adalah penarikan pasukan Israel dari Koridor Netzarim.
Meskipun penarikan ini menandai kemajuan dalam implementasi gencatan senjata, situasi tetap rapuh. Negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata, termasuk pembebasan lebih banyak sandera Israel dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, masih bermasalah.
Selain itu, ketegangan meningkat di Tepi Barat dengan meningkatnya kekerasan, termasuk insiden penembakan terhadap warga Palestina oleh pasukan Israel. []
Baca Juga: Hamas: Kami Komitmen pada Kesepakatan Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)