Hebron, 27 Ramadhan 1437/2 Juli 2016 (MINA) – Dua jam setelah serangan penembakan di Hebron, yang menewaskan kepala sekolah agama Yahudi dan melukai tiga orang lainnya, Jumat (1/7) malam, otoritas penjajah Israel memutuskan untuk memotong jutaan shekel dana pajak Palestina dan memblokir Kota Hebron secara total.
Selain mengeluarkan keputusan sepihak itu, militer penjajah Israel juga mendatangkan dua batalyon tambahan ke Tepi Barat dengan tujuan untuk melindungi para pemukim ilegal Yahudi dan mencegah terjadinya aksi-aksi serangan perlawanan Palestina.
Diungkapkan bahwa kedua batalyon itu berasal dari pasukan payung dan anggota khusus, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pasukan penjajah Israel juga memperkuat keberadaannya di daerah Hebron dan memberlakukan pemblokiran keamanan menyeluruh terhadap kota, desa-desa dan kamp-kamp pengungsi di Hebron.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Hal ini dilakukan setelah sebuah aksi dilakukan para pejuang perlawanan Palestina di selatan Hebron yang menewaskan seorang pemukim ilegal Yahudi dan melukai tiga lainnya.
Pasukan penjajah Israel juga menutup sejumlah daerah dengan gundukan tanah dan pos-pos militer. Seluruh jalan yang menuju desa Bani Naim di timur Hebron ditutup total.
Selain itu, pasukan penjajah Israel juga menutup gerbang kamp-kamp pengungsi dan desa-desa lainnya serta mendirikan sejumlah pos militer. Mereka menghentikan kendaraan dan memeriksa identitas para penumpangnya. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza