Yerusalem, MINA – Pendudukan Israel telah menyatakan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki sebagai zona militer tertutup, membatasi akses untuk warga Palestina dan mengizinkan kebebasan bergerak untuk pemukim ilegal.
Warga Palestina di Sheikh Jarrah, yang menghadapi penggusuran paksa sebagai bagian dari kampanye pembersihan etnis negara pendudukan Israel di Yerusalem Timur, dan Area C Tepi Barat yang diduduki, melaporkan bahwa mereka dilecehkan ketika mereka mencoba memasuki kembali daerah tersebut, demikian dikutip dari Middle East Monitor (MEMO), Kamis (20/5).
Kartu identitas mereka diperiksa dan mereka tidak diberi jalan masuk yang mudah ke rumah mereka. Jam malam juga diberlakukan pada warga Palestina.
Sementara itu, kata mereka, para pemukim ilegal datang dan pergi sesuka mereka. Banyak di antaranya dipersenjatai dengan senapan dan pisau. Banyak di antara warga Palestina menentang dan memprotes tindakan tersebut.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Menurut laporan wartawan Sky News dan CNN, mereka diserang oleh pasukan pendudukan Israel saat melaporkan kecelakaan mobil di sebuah pos pemeriksaan Israel di mana seorang pemuda Palestina terbunuh pada Ahad (16/5).
Pasukan pendudukan juga menggunakan air sigung (The Skunk) untuk membubarkan pengunjuk rasa Palestina di daerah tersebut. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon