ISRAEL PAKSA WARGA PALESTINA HANCURKAN RUMAHNYA SENDIRI

Al-Quds (Yerusalem), 27 Muharram 1435/1 Desember 2013 (MINA) – Sebuah pengadilan Israel memerintahkan warga Palestina di Al-Quds (Yerusalemite) untuk segera menghancurkan rumahnya, di selatan kota Al-Quds, dengan beberapa ancaman yang dikenakan jika melanggar.

Pemilik rumah Adel Umayra mengatakan kepada media Palestina Quds Press bahwa ia dipaksa menghancurkan rumahnya sebelum awal Desember, menurut putusan pengadilan itu.

Umayra menggambarkan rumah berlantai duanya terletak di kota Sur Baher, selatan Al-Quds, dibangun tahun lalu agar ditempati putra sulungnya setelah menikah, dan menekankan tanah di mana rumah itu dibangun adalah milik keluarganya, PIC yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan.

Sedangkan pihak Israel mengklaim bahwa rumah itu terletak di daerah C, Tepi Barat, di mana dilarang sesuai dengan perjanjian Oslo.

Dia menambahkan bahwa tentara penajah Israel mengancam akan mengirim buldoser untuk menghancurkan rumahnya dan memaksa dia membayar lebih dari 200 ribu shekel (sekitar 55 ribu Dolar AS) sebagai biaya penghancuran rumah.

Berita terkait dilaporkan, Sebuah keluarga Palestina di Al-Quds Timur harus menghancurkan tiga apartemen mereka pada Sabtu kemarin setelah sebuah pengadilan Israel mengancam akan menghancurkannya.

Yahudisasi Meningkat

Sebelumnya pada awal November lalu, seorang warga Palestina, Samer Za’tarah menghancurkan rumahnya sendiri di lingkungan Al-Quds untuk menghindari membayar biaya pembongkaran yang mahal kepada penjajah Israel.

Sumber lokal Palestina melaporkan, Za’tarah menghancurkan rumahnya setelah ia menerima pemberitahuan pembongkaran dari pemerintah kota penjajah Israel.

Dia lakukan untuk menghindari pembayaran 90 ribu shekel Israel (sekitar 26 ribu Dolar AS). Sumber tersebut mengatakan, rumah Za’tarah terletak di daerah Aqabat al-Saraya yang menghadap Kompleks Masjid Al-Aqsha

Kebijakan penghancuran rumah dan pembangunan permukiman ilegal Yahudi Israel di wilayah Al-Quds Timur sedang diberlakukan pemerintah penjajah Israel untuk meningkatkan Yahudisasi dengan kehadiran orang-orang Yahudi dan memanipulasi komposisi penduduk dalam rangka mendapatkan kontrol lebih besar atas kota Al-Quds, sebelum pembicaraan status akhir dengan Otoritas Palestina.

Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan, baru-baru ini setidaknya 93.100 warga Palestina dari Al-Quds Timur berada di bawah ancaman perpindahan akibat kebijakan pembongkaran rumah oleh penjajah Israel.(T/P03/P013/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)