Gaza, MINA – Israel telah mulai memobilisasi sekitar 60.000 tentara cadangan untuk ambil bagian dalam pendudukan yang direncanakan di Kota Gaza, demikian dikonfirmasi militer pada Selasa (2/9), menandakan eskalasi besar dalam perang genosida yang kini memasuki bulan ke-23.
Militer mengatakan para tentara cadangan akan diberikan senjata, perlengkapan pribadi, dan peralatan taktis lengkap, dengan unit-unit menjalani latihan tempur di perkotaan dan medan terbuka “untuk meningkatkan kesiapan misi mendatang.” Anadolu melaporkan.
Harian Israel, Maariv, mengatakan mobilisasi tersebut akan membuat para tentara cadangan menjalani pelatihan selama tiga hingga empat hari sebelum beberapa di antaranya ditugaskan kembali untuk menggantikan pasukan reguler yang ditempatkan di garis depan utara.
Langkah ini menyusul deklarasi Kota Gaza sebagai “zona pertempuran berbahaya” pada Jumat, yang disertai dengan pemboman besar-besaran dan pembongkaran yang telah menyebabkan banyak korban sipil dan kerusakan yang meluas.
Baca Juga: Demonstran Nyalakan Cincin Api Dekat Rumah Netanyahu, Tuntut Gencatan Senjata di Gaza
Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh tentara mengerahkan robot-robot bermuatan bahan peledak dan mengadopsi strategi “bumi hangus”.
Mobilisasi ini merupakan bagian dari rencana pendudukan kembali yang disetujui oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 8 Agustus.
Menurut lembaga penyiaran publik Israel, KAN, strategi tersebut menyerukan pemindahan paksa penduduk ke selatan, mengelilingi Kota Gaza, dan kemudian melancarkan serangan lebih dalam ke wilayah permukiman.
Israel telah membunuh lebih dari 63.600 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang kini menghadapi kelaparan. []
Baca Juga: Israel Bunuh Jurnalis ke-249 di Gaza sejak Genosida Dimulai
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Israel Gunakan Robot Bermuatan Peledak Hancurkan Permukiman Kota Gaza