Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL PANGGIL DUBES YORDANIA KARENA SEBUAH ARTIKEL

Fauziah Al Hakim - Jumat, 2 Mei 2014 - 06:48 WIB

Jumat, 2 Mei 2014 - 06:48 WIB

469 Views ㅤ

Tel Aviv, 2 Rajab 1435/2 Mei 2014 (MINA) – Rezim Israel memanggil duta besar Yordania untuk Tel Aviv atas sebuah artikel anti-Israel oleh mantan diplomat Yordania yang muncul di surat kaba, berbasis di Yordania.

Peristiwa itu muncul setelah artikel Jordan Times diterbitkan pada Senin (28/4), ditulis mantan Menteri Luar Negeri Yordania, Kamel Abu Jaber, ia berpendapat bahwa orang Arab dan Palestina menjadi korban kebohongan yang dipublikasikan oleh beberapa media besar Internasional yang menyebarkan ide-ide Zionis.

Dalam paragraf kedua dari artikel berjudul “The big Zionist lie and the task ahead”, ( Kebohongan Besar Zionis dan Tugas ke Depan”, Abu Jaber, Menteri Luar Negeri 1991-1993, mengutip pandangan  diktator Jerman Adolf Hitler dalam bukunya Mein Kampf untuk membuat titik tentang kebohongan, dengan menulis “dalam kebohongan besar selalu ada kekuatan kredibilitas tertentu.”

Artikel ini berbunyi, “ kebohongan besar Zionis tentang Palestina, ‘tanah tanpa orang’, ‘bahwa seluruh dunia Barat diadopsi dan mitos Alkitab, Talmud menjadi faktor paling penting di balik semua tragedi dan kekejaman Palestina telah dialami sejak 1897.

Baca Juga: Komandan Deif dan Pemimpin Perlawanan Hancurkan Mitos “Israel Tak Terkalahkan”

“ Kami Arab, Yordania, terutama Palestina adalah korban kebohongan beberapa media Internasional yang setiap hari masuk ke setiap kamar dari setiap rumah tangga, tidak hanya menyebarkan fitnah seks dan kekerasan, tetapi juga di atas semua ide-ide ekstrimis Zionis itu benar,” tulis Abu Jaber.
Para pejabat Israel sekarang menuntut Amman harus mengambil langkah-langkah untuk menghentikan publikasi tersebut dan mengambil tindakan terhadap surat kabar dan penulis artikel.

Ketegangan meningkat antara rezim Israel dan Yordania dalam beberapa bulan terakhir.
Masyarakat Yordania menuntut pembatalan perjanjian damai dengan dengan rezim Tel Aviv, hal ini sebagai ekspresi kemarahan atas upaya Tel Aviv mencaplok kompleks Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Timur. (T/Fauziah/P03/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Hamas Akan Bebaskan Tiga Sandera dengan Imbalan 183 Tahanan Palestina

Rekomendasi untuk Anda