Yerusalem, MINA – Otoritas pendudukan Israel meningkatkan tindakan pendudukan dan penutupan di Tepi Barat, dengan memasang sekiyat 900 pos pemeriksaan militer dan gerbang besi di berbagai titik penting.
Pendudukan juga menutup lebih banyak jalan dengan gundukan tanah. Jaridah Al-Quds melaporkan, Rabu (22/1).
Direktur Jenderal Publikasi dan Dokumentasi di Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman, Amir Daoud, mengatakan bahwa pendudukan telah memasang lebih dari 146 gerbang besi di seluruh Tepi Barat setelah 7 Oktober 2023, termasuk 17 sejak awal 2025.
Pejabat Palestina itu menjelaskan bahwa jumlah total penghalang saat ini adalah 898, yang dipasang permanen atau sementara.
Baca Juga: Pasar di Gaza Mulai Pulih Meskipun Harga Tinggi
Dalam tiga hari berturut-turut, pasukan pendudukan memperketat tindakan militer mereka di sebagian besar pintu masuk dan keluar provinsi di Tepi Barat.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pendudukan telah memperketat tindakan militernya di pos pemeriksaan Atara dan Ein Siniya di sekitar Ramallah dan Al-Bireh.
Tentara pendudukan juga memeriksa ketat kendaraan dan memeriksa kartu identitas warga, dan ratusan kendaraan berbaris dalam antrean panjang, menunggu untuk diizinkan pergi.
Pasukan pendudukan menutup pintu masuk ke desa Nabi Elias dan Kafr Laqif dengan gerbang besi, dan mencegah pergerakan warga.
Baca Juga: Israel Hancurkan 80 Persen Wilayah Gaza Utara
Pendudukan juga mendirikan pos pemeriksaan militer di pintu masuk desa Al-Funduq, Jit, dan Hajja, di timur Qalqilya, yang menghambat pergerakan warga di sepanjang jalan utama Qalqilya-Nablus, yang menghubungkan desa-desa tersebut.
Pasukan pendudukan memperketat tindakan di pos pemeriksaan militer Qalandia dan Jaba di utara Yerusalem, yang menghambat pergerakan warga Palestina dan menyebabkan krisis lalu lintas. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Brigade Al-Quds: Badai Al-Aqsa, Operasi Perlawanan Paling Berhasil