ISRAEL PASANG TANDA YAHUDISASI DI DEKAT KOMPLEKS AL-QUDS

Tanda yahudisasi  yang dipasang di dekat kompleks Kota Al-Quds. (Foto: Al-Aqsa Foundation)
Tanda yahudisasi yang dipasang di dekat kompleks Kota . (Foto: Al-Aqsa Foundation)

Al-Quds, 23 Rabi’ul Akhir 1436/13 Februari 2015 (MINA) – Otoritas pendudukan dari Al-Quds Barat memasang sebuah tanda Yahudisasi dengan tulisan “Temple Mount” sebagai penanda lokasi di dekat kompleks Masjid .

Tanda yang ditempatkan di dekat Gerbang Al-Nather menuju Kota Al-Quds sejak Rabu (11/2) itu tersedia dalam tiga bahasa: Ibrani, Arab dan Inggris, demikian Kantor Berita WAFA melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Yahudi merujuk pada Kota Al-Quds sebagai “Temple Mount/Kuil Bukit,” mengklaim situs dari dua Yahudi yang dihancurkan di zaman kuno. Situs itu merujuk pada masjid tersuci ketiga dalam , dan lokasi di mana Masjid Al-Aqsha dan Kubah Batu berada.

Situs, yang merupakan bagian dari Al-Quds Timur, berhasil diduduki Israel dari pada tahun 1967, tetapi kedua negara sepakat untuk menjaga situs di bawah yurisdiksi Yordania sejak saat itu.

Yordania diwakili Departemen Wakaf Islam, memiliki yurisdiksi administratif atas kompleks Al-Aqsha, mengatakan pemasangan tanda yang menampilkan istilah Yahudi “Sinagog Yahudi” bukan istilah Islam yang diakui secara internasional, Masjid Al-Aqsha.

Yordania menyatakan, pemasangan tanda tidak lain hanyalah sebuah upaya untuk “Yahudisasi” tempat suci dan Kota Al-Quds.

Situs bersejarah Islam itu telah menjadi pusat konflik Israel-Arab yang berkepanjangan.

Terjadi bentrokan berulang dalam beberapa tahun terakhir antara jamaah Muslim dan polisi Israel di situs tersebut, terutama di Al-Aqsha, paling sering karena kunjungan provokatif ekstremis Yahudi yang percaya masjid harus dihancurkan dan diganti dengan sebuah sinagog Yahudi.

Bentrokan paling parah terjadi pada tahun 2000, saat Perdana Menteri Israel, lama dikenal karena pandangan ekstrimisnya, mendiang Ariel Sharon memasuki tempat suci bersama dengan 200 petugas polisi, memprovokasi apa yang kemudian dikenal sebagai ‘Intifadhah Palestina Kedua’.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0