Tel Aviv, MINA – Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir, pada Kamis (10/4) menyetujui pemecatan komandan senior dan sekitar 1.000 prajurit cadangan karena menyerukan diakhirinya perang di Gaza.
Awal pekan ini, ratusan prajurit israel/">Angkatan Udara Israel (IAF) menandatangani surat yang mengecam serangan militer di Gaza, dengan mengatakan bahwa hal itu “lebih mengutamakan kepentingan politik dan pribadi, bukan kepentingan keamanan,” sambil menyerukan pengembalian sandera dan menambahkan bahwa hal itu hanya dapat dicapai melalui gencatan senjata dan bukan dengan cara militer. MEMO melaporkan.
Azmir mengatakan fakta bahwa para prajurit menandatangani surat itu adalah masalah serius, dengan mengeklaim bahwa mereka tidak dapat menandatangani petisi semacam itu dan kemudian kembali bertugas.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengkritik surat itu sebagai upaya untuk melemahkan legitimasi perang.
Baca Juga: Pengadilan Denmark Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Peralatan Militer ke Israel
Media Israel melaporkan bahwa beberapa penanda tangan surat itu termasuk mantan Kepala Staf Letnan Jenderal (Purn.) Dan Halutz, mantan Panglima Angkatan Udara Mayjen (Purn.) Nimrod Sheffer, dan mantan kepala Otoritas Penerbangan Sipil, Kolonel (Purn.) Neri Yarkoni.
Mereka menyerukan kepada “seluruh warga negara Israel” untuk menuntut, di mana pun dan dengan segala cara, penghentian perang untuk memulangkan para sandera.
Menurut militer, sepuluh persen penanda tangan surat itu adalah tentara cadangan aktif, yang sebagian besar adalah sukarelawan sementara sisanya adalah mantan atau pensiunan tentara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA: 400.000 Orang Mengungsi di Gaza Sejak 18 Maret