Gaza, 13 Jumadil Akhir 1438/ 12 Maret 2017 (MINA) – Ahli ekonomi Palestina, Mohamed Qirsh, mengatakan, Otoritas Pendudukan Israel terus memeras warga Palestina di Yerusalem Timur diperkirakan setara dengan Rp. 300 triliun per-tahun.
Pemerasan itu juga diikuti dengan penghancuran rumah-rumah dan melarang warga Palestina membangun yang baru atau memperluas rumah yang ada, Quds Pers melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Pemerintah Israel juga mengumpulkan uang dalam bentuk pajak dan denda dengan dalih bangunan “tanpa izin” dari rumah warga Palestina.
Dia juga mengatakan Israel baru-baru ini menyetujui anggaran untuk Al-Quds, dan dikecualikan untuk perencanaan dan pengembangan lingkungan Palestina di kota itu.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sebaliknya tersedia anggaran untuk membangun rumah baru di lingkungan Al-Sawahra di timur dari bagian kota yang diduduki.
Qirsh mengatakan ini adalah bagian dari rencana Israel yang bertujuan untuk meniadakan warga Palestina dari jantung kota.
“Ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Israel,” katanya.
Dengan warga Palestina dipaksa keluar dari Yerusalem dan dikumpulkan ke dalam distrik Al-Sawahra, akan sangat mudah bagi pendudukan Israel untuk mengisolasi mereka, jelasnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Dengan cara ini, Israel akan mencapai tujuannya, meniadakan penduduk pribumi Palestina di kota ini, ” pungkasnya. (T/P3/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)