Betlehem, MINA – Otoritas Israel pada Senin (8/4) memberi tahu sejumlah warga Palestina di kota Batir, sebelah barat Betlehem, Tepi Barat selatan, agar mengosongkan tanah pertanian mereka.
Hasan Brigieh, pejabat Palestina sebagai Kepala Kantor Perlawanan Tembok dan Pemukiman di Betlehem, menjelaskan, pasukan Zionis menyerbu daerah Khmer, barat laut kota dan menyerahkan surat penggusuran terhadap sejumlah tanah warga yang harus dievakuasi dan mereka mengklaim bahwa tanah tersebut adalah wilayah Israel.
Sumber Palinfo melaporkan, untuk tujuan ini mereka memberikan warga tenggang waktu 30 hari untuk melayangkan surat gugatan ke pengadilan.
Hasan Brigieh juga mengatakan, daerah Khmer, hampir tiap hari terpapar serangan tentara dan pemukim Israel, mereka menyerang rumah dan mobil milik warga serta merusak budidaya bibit tanaman, sebelum dipindahkan oleh pemilik tanahnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam kaitan ini, Pemukim Israel mengirimkan surat ancaman penggusuran terhadap sembilan rumah Palestina di pinggiran kota Yatha, Selatan Hebro, Tepi Barat.
Kordinator perlawanan rakyat di Selatan Tepi Barat, Ratib Jabur melaporkan, pasukan Israel menyerbu desa Rakiz dan Maqfarah di Yatha Timur, dan menyampaikan ancaman penggusuran rumah serta infrastruktur lainnya.
Ratib menjelaskan, Israel mengancam gusur rumah milik 4 bersaudara yaitu Raed, Murad, dan Amir Khalil Jabar al-Hamadah, serta saudari perempuan mereka.
Selain itu Israel mengancam gusur 4 rumah milik 2 bersaudara Mahmud dan Muhammad Husain Hamamadah, dan sebuah rumah caravan serta kemah milik seorang warga, Maher Hamamadah. (T/SR/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)